Cara Pengendalian Hama Utama Pada Tanaman Kelapa Sawit

Hama kelapa sawit

* Kumbang tanduk (oryctes rhinoceros)

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/cara-pengendalian-hama-utama-pada.html

Jenis Kumbang
Jenis kumbang yang sering menyerang tanaman kelapa sawit adalah jenis xylotropes gideon, oryctes sp dan scapanes australis. Serangan oryctes pada tanaman TBM dapat menyebabkan kematian tanaman.

Cara Penanganan
a. Penanaman LCC
Pada areal pembukaan baru, bilamana terdapat bekas batang kelapa sawit atau karet atau tanaman lain yang ditinggalkan di lokasi, maka harus diusahakan memelihara tumbuhan Lcc yang rapat menutupi rumpukan. Hindari tempat berkembangnya Oryctes antara lain: timbunan sampah, serbuk gergaji, janjang kosong, atau bahan organik lainnya.

b. Pemberian Carbofuran
- Untuk tanaman TBM diberikan 3 gram setiap pohon pada bulan 3, 4, 5 dan 6 dari mulai tanam. Tahap pemberian berikutnya dilakukan pada tiap 2 bulan tergantung dari tingkat serangan.
- Pada tanaman TM diberikan 5 gram per pohon dengan rotasi 1 minggu sekali jika serangan sedang (3-6 pohon/Ha) dan serangan berat (>6 pohon per Ha).

c. Penangkapan dengan Feromon Trap
Jika pada serangan sedang sampai berat untuk tanaman TBM dan TM pada saat siklus imago diperangkap memakai sex feromon dengan proporsi pemasangan 1 perangkap untuk 4 Ha. Penggantian feromon dilakukan setiap 2 bulan. Bagian Riset akan mengevaluasi pemasangan sex feromon pada tahap berikutnya.

d. Penggunaan Biologi Control
Penanganan dengan menggunakan bahan yang berbasis biologis seperti Metharizium akan direkomendasikan tersendiri oleh bagian Riset.

e. Kultur Teknis
Pada areal TBM atau TM yang terdapat timbunan bahan organik seperti JJK, Fiber harus serak secara merata dan tipis.

* Ngengat Janjang (Tirathaba mundella)

Tingkat Serangan
Larvanya akan memakan janjang buah yang menyebabkan kegagalan tumbuhnya inti sawit dan penampilan janjang yang jelek yang disebabkan oleh deposit dari kotorannya yang berwarna coklat kemerahan. Serangan berat biasanya terjadi pada kondisi sanitasi yang tidak bersih, khususnya pada tanaman muda yang baru belajar berbuah.

Cara Penanganan
- Lakukan lagi satu kali sanitasi tambahan sebagai alat pengendalian. Untuk menetapkan tingkat serangan, harus dilakukan sensus.

- Pengendalian secara khemis dengan memakai Clorpiryphos dengan konsentrasi 0.15%-0.20% dengan volume 90-100 cc larutan per pohon. Pengendalian biologis dengan mempergunakan Bacillus thuringiensis dapat dipertimbangkan setelah direkomendasikan oleh bagian Riset.

* Ulat (Caterpillars)

Ulat Api (Setora nitens, Darna trima, Thosea asigna, Thosea. bisura)
Tingkat Serangan, Siklus dan Sistem Deteksi - Sensus
Tingkat serangan, siklus dan Sistem deteksi- sensus sesuai edaran bagian Riset.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/cara-pengendalian-hama-utama-pada.html

Cara Penanganan Secara Mekanis
Penanganan secara mekanis pada tanaman TBM dan TM dilakukan dengan cara :

- Pada fase imago dilakukan tindakan light trap dengan menggunakan lampu petromak dan ember berisi air sabun dengan jarak pemasangan setiap 250 m. Pemasangandilakukan pada malam hari (19.00-24.00 wib) dan dilakukan perpindan tempat pada setiap hari.

- Pada fase pupa dilakukan pengendalian dengan cara pengutipan di ketiak, piringan dan gawangan mati.

- Pada fase larva pada tingkat serangan ringan dan sempit (<10 ha) pada tanaman TBM dapat dilakukan dengan hand picking.

Cara Penanganan Secara kimia
- Pengendalian pada fase larva pada tanaman TBM dilakukan dengan menggunakan insektisida piretroid sintetic dengan dosis 1-3 cc per liter air (alat aplikasi knapsack sprayer atau mist blower).

- Pengendalian pada fase larva pada tanaman TM dilakukan dengan menggunakan insektisida piretroid sintetik seperti Cypermetrin, Lamda cyhalotryn dengan dosis 150 - 250 cc per ha dengan menggunakan fogging.

Cara Penanganan Secara biologis
- Pengendalian pada fase larva pada tanaman TBM menggunakan bahan biologis seperti virus dengan dosis 3-5 gram per liter air (alat aplikasi knapsack sprayer dan mist blower).

- Pengendalian pada fase larva pada tanaman TM menggunakan bahan biologis seperti virus dengan dosis 300-400 gram per liter (alat aplikasi fogging K 22 Bio).

- Penggunaan berbahan biologis lain seperti baccillus thuringiensis akan direkomendasikan oleh bagian riset.

Cara Penanganan Kultur teknis
- Mempertahankan biodervisty gulma terutama gulma lunak (golongan A dan B) dengan cara pengendalian gulma secara efektif dan efisien.

- Menanam beberapa jenis gulma berguna seperti turnera subulata, Casiatora.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/cara-pengendalian-hama-utama-pada.html

* Ulat Kantong (Metisa plana, C. pendula, Mahasena corbetti)

Tingkat Serangan, Siklus dan Sistem Deteksi-Sensus
Tingkat serangan, siklus dan Sistem deteksi-sensus sesuai edaran bagian Riset.

Cara Penanganan Secara Mekanis
Penanganan secara mekanis pada tanaman TBM dan TM dilakukan dengan cara :

- Pada fase imago dilakukan tindakan light trap dengan menggunakan lampu petromak dan ember berisi air sabun dengan jarak pemasangan setiap 250 m. Pemasangan dilakukan pada malam hari (19.00-24.00 WIB) dan dilakukan perpindahan tempat pada setiap hari.

- Pada fase pupa dilakukan pengendalian dengan cara pengutipan di ketiak, piringan dan gawangan mati.

- Pada fase larva pada tingkat serangan ringan dan sempit (<10 ha) pada tanaman TBM dapat dilakukan dengan hand picking.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/cara-pengendalian-hama-utama-pada.html

Cara Penanganan Secara Kimia
- Pengendalian pada fase larva pada tanaman TBM dilakukan dengan menggunakan insektisda sistemik dengan dosis 3-4 cc per liter air (alat aplikasi knapsack sprayer atau mist
blower).

- Pengendalian pada fase larva pada tanaman TM dilakukan dengan menggunakan insektisda sistemik dengan cara injeksi batang dengan dosis 10-20 cc/pohon.

Cara Penanganan Kultur teknis
- Mempertahankan biodervisty gulma terutama gulma lunak (golongan A dan B) dengan cara pengendalian gulma secara efektif dan efisien.

- Menanam beberapa jenis gulma berguna seperti turnera subulata, Casiatora.

- Pengendalian ulat kantong harus memerlukan penanganan yang lebih serius untuk itu agar segera melaporkan ke bagian riset jika terdapat serangan pada skala luas.

- Jangan melakukan penyemprotan insektisida secara sembarangan.

* Tikus (Rattus argentiventer, R. Tiomanicus)

Tingkat Serangan
- Tikus dapat menyerang pada masa TBM yang dapat menimbulkan kematian tanaman. Serangan pada tanaman TM terutama pada buah yang menyebabkan berkurangnya kandungan mesocarp namun demikian pada tingkat serangan yang berat tikus dapat menyerang bunga (jantan dan betina).

- Serangan tikus pada kategori berat harus ditangani dengan serius karena dapat merugikan. Penanganan terhadap serangan tikus dapat dilakukan dengan secara khemis (rodentisida) maupun biologi.

Cara Penanganan
a. Pemasangan Umpan Pada Saat Tanam
Pada saat tanam diberikan umpan tikus sebanyak 2 butir per pohon yang di tempatkan di piringan. Pemberian tanda khusus (potongan pelepah) disamping umpan perlu diberikan.

b. Pemasangan Umpan Pada Tanaman TBM
- Pada tingkat serangan rendah (<2%) dan Bilamana kerusakan sawit telah diketahui lokasinya (terlokalisasi), maka pemasangan umpan secara setempat sekitar daerah yang dirusak.

- Pada tingkat serangan tikus sedang 2-10 % maka aplikasi harus dilakukan pada seluruh tanaman dalam blok. Aplikasi dapat diulangi dengan dengan interval 1 atau 3 bulan tergantung dari hasil sensus.

- Pada tingkat serangan sangat berat >10% pemberian umpan dilakukan secara system beruntun (pemberian secara menyeluruh atau beberapa rotasi) sampai pemberian dihentikan jika umpan yang termakan <20%. Penggantian umpan tidak lebih dari 5 hari.

- Pemberian umpan tikus pada tanaman TBM diletakkan di piringan yang menghadap ke pasar pikul. Pemberian tanda khusus (potongan pelepah) disamping umpan perlu diberikan.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/cara-pengendalian-hama-utama-pada.html

c. Pemasangan Umpan pada tanaman TM
- Pada tingkat serangan rendah (<2%) dan bilamana kerusakan buah telah diketahui lokasinya (terlokalisasi), maka pemasangan umpan secara setempat sekitar pohon yang disserang.

- Pada tingkat serangan tikus sedang 2-10% maka aplikasi harus dilakukan pada seluruh tanaman dalam blok. Aplikasi dapat diulangi dengan interval 1 atau 3 bulan tegantung dari hasil sensus.

- Pada tingkat serangan sangat berat >10% pemberian umpan dilakukan secara system beruntun (pemberian secara menyeluruh atau beberapa rotasi) sampai pemberian dihentikan jika umpan yang termakan <20%. Penggantian umpan tidak lebih dari 5 hari.

- Pemberian umpan tikus pada tanaman TM diletakkan di piringan yang menghadap ke pasar pikul. Pemberian tanda khusus (potongan pelepah) disamping umpan perlu diberikan. 

d. Burung Hantu (Tyto alba)

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/cara-pengendalian-hama-utama-pada.html

Pada areal TM pengendalian tikus dapat menggunakan burung hantu. Sistem dan pelaksanaan dilapangan sesuai dengan edaran dari bagian riset.

* Gajah (Elephas maximus)

- Kerusakan yang diakibatkan oleh gajah dapat sangat luas. Cara penanganan dilakukan untuk areal TBM dan TM dengan bantuan Gajah yang sudah terbina oleh bagian satwa atau Dept terkait. Usulan penangkapan gajah harus mendapat persetujuan dari CEO.

- Sebagai langkah antisipasi terhadap serangan gajah setiap kebun agar membuat parit batas (parit isolasi) dan membuat trucuk pada out let atau sungai menuju keluar kebun.

* Rayap (Macrotermes dan Coptortermes)

Tingkat Serangan, Siklus dan Sistem Deteksi - Sensus
Tingkat serangan, siklus dan Sistem deteksi- sensus sesuai edaran bagian Riset.

Cara Penanganan
a. Serangan rayap Macrotermes dilakukan dengan cara :
-  Membongkar gundukan tanah.

- Menyemprot dengan menggunakan bahan aktif Fipronil 50SC dengan konsentrasi 0.4% dengan volume semprot 3-5 liter per pohon.

- Tandai dengan cat kuning (tgl/bulan aplikasi) pada pohon yang telah disemprot.

- Untuk rotasi penyemprotan dapat dilakukan bila rayap tidak mati.

b. Untuk serangan rayap Coptotermes khusus pada areal gambut harus dilakukan dengan cara barrier yakni 6 pohon disekeliling pohon yang kena terserang harus disemprot. 

Cara pengendalian dilakukan dengan cara :
- Proses sanitasi dilakukan di bagian batang dengan bersih.

- Penyemprotan Fipronil 0.4% volume semprot 3-5 liter.

- Memberi tanda cat warna kuning (tgl/bulan aplikasi) pada pohon yang sudah disemprot.

- Rotasi penyemprotan 2-3 bulan.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/cara-pengendalian-hama-utama-pada.html

- Tanaman yang mati oleh serangan rayap harus dibongkar dan diangkat sampai akarnya. Sebelum dilakukan penyisipan lubang tanam harus disemprot dengan bahan aktif fipronil 0.4%. Penyakit pada tanaman kelapa sawit

* Penyakit busuk pangkal batang (ganoderma spp)

Pengamatan terhadap serangan penyakit busuk pangkal batang (ganoderma) harus di lakukan setiap tahun dengan perhatian khusus pada pohon sawit yang ada disekitar pohon yang terserang atau mati. Sistem pengendalian bagian riset akan memberikan rekomendasi jika terdapat serangan Ganoderma.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/cara-pengendalian-hama-utama-pada.html

* Busuk Tandan buah

Penyakit busuk tandan buah yang disebabkan oleh jamur Marasmius p. Sebagai sumber inang biasanya jaringan mati yang membusuk atau tandan yang terlewat matang. Pengendalian hanya dilakukan dengan cara kultur teknis yaitu membuang dan membersihkan buah yang telah membusuk.