Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan-Kelapa Sawit Kalimantan

Tanaman Sawit Abnormal

* Seleksi yang ketat di pembibitan sangat penting untuk menghindari kerugian akibat banyaknya bibit abnormal tertanam di lapangan. Namun demikian walaupun telah dilakukan seleksi masih ditemukan sejumlah kecil dari pohon sawit yang steril (abnormal) yang tetap terlewatkan dan ditanam di lapangan. 

Pada waktu mulai menghasilkan, pohon tersebut mulai dapat teridentifikasi karena :

- Pengaruh genetik seperti crown disease berat. 

- Tidak menghasilkan janjang yang masak.

- Hanya menghasilkan janjang yang sangat kecil dengan rasio janjang atau buah yang rendah.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/pemeliharaan-tanaman-menghasilkan.html

* Pohon seperti ini biasanya disebut oleh pemanen sebagai pohon raksasa, karena ukuran pertumbuhannya yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman sekitarnya. Sehingga dengan mengeluarkan pohon raksasa tersebut, tanaman sawit di sekitarnya diuntungkan dan juga terjadi penghematan pada penyiangan gulma juga pemupukan.

Cara Penanganan
• Sensus secara periodik 2 tahun sekali dilakukan dengan cara memberikan tanda pohon yang steril (abnormal) dengan cat putih.

• Memberikan racun dengan bahan aktif Paraquat 250 ml murni yang dituangkan pada lubang di batang yang dibuat dengan chain saw atau bor batang dan tutup dengan lumpur.

• Pada daerah yang mudah dijangkau langsung dapat dilakukan penumbangan dengan cara memangkas akar. Pohon yang sudah tumbang disarankan untuk dibelah dan di potong potong untuk diserak di gawangan mati

Tunas (Pruning)

Pemahaman tunas harus benar-benar dimengerti agar tidak menimbulkan kerugian yang besar akibat dari pelaksanaan tunas yang berlebihan (over pruning) seperti terjadi stress dan banyaknya produksi bunga jantan. Sebaliknya, dibiarkannya pelepah bergantungan secara berlebihan di pohon akan menyulitkan panen dan meningkatkan kehilangan brondolan.

1. Waktu Tunas
Pemangkasan di musim kemarau panjang harus dihindarkan.

2. Kriteria Tunas: 

* Penunasan harus dilakukan rapat (mepet) dengan pokok.

* Pelepah harus disusun rapi di gawangan mati. Pada areal berbukit pada areal berbukit, pelepah harus ditumpuk menghadap ke bawah (tengkurap) di sepanjang kontur di jalur antara kontur.

 tanda Jumlah pelepah yang dipertahankan antara lain :
- 3-4 tahun - pertahankan 7 lingkaran pelepah = > 56 pelepah/pohon.
- 5-9 tahun - pertahankan 6-7 lingkaran pelepah = 48-56 pelepah/pohon.
- >9 tahun - pertahankan 5-6 lingkaran pelepah = 40-48 pelepah/pohon.

Pemeliharaan Piringan, Pasar Pikul dan Gawangan

1. Radius Piringan
• Tahun -1 menghasilkan - radius 1.75 meter
• Tahun -2 menghasilkan - radius 2.0 meter
• Tahun ke -3 menghasilkan atau lebih - radius 2.5 meter

2. Semprot Piringan, Pasar pikul, Gawangan, Garuk
Piringan dan TPH
Jumlah rotasi pelaksanaan perawatan sebagai berikut:

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/pemeliharaan-tanaman-menghasilkan.html

Memakai alat penyemprotan yang ultra low volume serta low volume contohnya sprayer bermotor maupuna peralatan CDA harus dipakai ketika kerapatan gulma memungkinkan. Pemakaian semprotan yang volume tinggi tidaklah disarankan kecuali pada jenis gulma tertentu.

Herbisida kontak tidak dianjurkan untuk dipergunakan dengan peralatan ULV. TPH dilakukan perawatan secara manual atau disemprot sehingga bersih dari gulma. Dosis herbisida untuk pengendalian gulma di tanaman TM sesuai rekomendasi bagian Riset.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/pemeliharaan-tanaman-menghasilkan.html

Untuk menghindari adanya suksesi gulma terutama yang disebabkan oleh bahan aktif glifosate maka penggunaan campuran herbisida harus dilakukan rotasi (pergantian dalam setiap rotasi penyemprotan).

https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/pemeliharaan-tanaman-menghasilkan.html

Babat Gawangan

Babat gawangan hanya diperbolehkan di areal gambut. Untuk gawangan diberikan 1 rotasi babat setahun sampai umur TM 3. Ketinggian babatan 10 cm dari permukaan tanah.