Pemeriksaan Pada Bayi Baru Lahir Secara Rutin

 https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/pemeriksaan-pada-bayi-baru-lahir-secara.html

Sebaiknya pemeriksaan kesehatan dengan lengkap di mualai dari ujung rambut hingga pada ujung kaki, seperti ini penjelasannya:

1. Periksa kondisi berat badan
Telah di jelaskan diawal, berat badan masuk pada pemeriksaan khusus serta wajib di ketahui keadaan pertumbuhan bayi.

2. Tinggi Badan
Mirip dengan pengecekan berat badan, tinggi badan diukur agar mengetahui perkembangan pada pertumbuhannya.

3. Lingkar Kepala
Untuk ukuran lingkar kepala diperiksa agar mengetahui, kesesuaian pada grafik pertumbuhan atau tidak disaat yang sama, dokter juga memeriksa ubun - ubun bayi. Biasanya ubun - ubun masih terbuka sampai usia setahun, dapat juga di ketahui ada kelainan, misalnya ubun - ubun yang terlalu cepat menutup dan lainnya.

Ini masih berhubungan dengan kepala, dokter juga memperhatikan bentuk kepala bayi, apakah ada pembesaran kepala atau hidrosefalus dan lainnya. Juga pada wajah, dokter memeriksa wajah sikecil, terdapat gangguan bisa dilihat melalui wajah, seperti sindrom down dan lainnya. Dokter memang mengharuskan agar peka memeriksakan serta memperhatikan keadaan kesehatan bayi. Bila di ketahui maupun di curigai masalah juga gangguan sehingga bisa di periksa lebih intensif lagi.

4. Mata
Keadaan mata bayi juga tak luput dari pemeriksaan, disamping agar mengetahui refleks pada cahaya, pemeriksaan mata juga bertujuan agar mengetahui jika ada penyakit misalnya katarak, kongenital dan lainnya.

5. Mulut
Pada lidah dan mulut harus di periksa kedokter, terdapat beberapa gangguan yang dapat di ketahui dari hasil pemeriksaan mulut, seperti serangan jamur, peradangan, pembengkakan kelenjar amandel adan lainnya. Dokter juga dapat melihat apakah bayi sudah mulai tumbuh gigi maupun belum.

6. Telinga
Pada bagian teliga misalnya di daun teinga hingga lubang telinga ikut serta di perikasa, apa terdapat kotoran pada daun telinga maupun di dalam telinga, apakah keadaan lubang telinga normal dan lainnya.

Pemeriksaan telinga bisa dilakukan seperti mengetes pendengaran, seperti memakai bel maupun menjentikkan atau bertepuk tangan agar mengetahui reaksi bayi. Apakah dia mencari sumber suara atau diam tidak bergerak atau dia memberi respon, langkah ini di lakukan guna mengetahui refleks pada pendengarannya.

7. Paru-paru
Pemeriksaan paru di gunakan melalui alat stetoskop agar mengetahui keadaan paru - paru sikecil. Pengecekan di lakukan tidak pada bagian depan atau dada namun mencakup juga pada bagian belakang atau punggung. Dokter memeriksa bagaimana keadaan pernafasan apakah normal atau tidak, apakah terdengar bunyi yang mencurigakan sebagai gangguan maupun tidak dan lainnya.

8. Alat kelamin
Dalam pemeriksaan kelamin di lakukan agar mengetahui jika ada gangguan seperti keadaan kondisi panjang penis apakah normal, pemeriksaan buah zakar serta skrotumnya juga pada testis telah turun atau belum. Pada bayi perempuan di periksa apakah ada perlengketan di vagina seperti adanya kebiasaan vagina terttutup karena pemberian bedak yang berlebihan. Periksa apakah terdapat ruam pada sekita alat kelaminnya.

9. Tangan dan kaki
Memeriksa tangan serta kaki dilakukan agar tahu respon maupun refleks bayi, apakah ada gerakan simetris maupun tidak, apakah terus menerus mengenggam maupun telah dapat membuka telapak tangannya dan lainnya.

Bila bayi masih mengepalkan tangan hingga usia diatas tiga bulan, harus di curigai kemungkinan, seperti adanya gangguan pada susunan saraf pusat, bila ditemukan ada kelainan, hal ini bisa dicek lebih mendalam seperti apa perkembangannya secara keseluruhan. Kemungkinan ada kelainan neurologis, hal ini bisa membutuhkan pemeriksaan melalui CT scan dan sebagainya. Apakah membutuhkan rujukan guna diperiksa oleh dokter spesialis saraf, otak dan sebagainya.

10. Kondisi kulit
Pemeriksaan kulit bayi untuk mengetahui jika terdapat ruam, infeksi jamur dan lainnya, juga pemeriksaan pada lipatan bayi jika tergolong gemuk umumnya mudah terkena jamur.

Pemeriksaan neonatus

Bayi yang baru lahir hingga usia empat puluh hari dilakukan pemeriksaan dengan rutin, di minggu pertama sesudah lahir, orang tua wajib periksa keadaan bayi ke dokter. Seperti mengetahui apakah sikecil mengalami kuning atau tidak. Seperti apa responnya mengisap dan lainnya. Contohnya pada gejala sakit pada bayi baru lahir kadang sangat sulit hingga tidak dapat langsung di deteksi.

Pemeriksaan pada bayi prematur

Biasanya pemeriksaan kesehatan pada bayi prematur hampir sama pada bayi yang normal, pembedanya pada kurva pertumbuhan harus lebih khusus dan tidak sama dengan bayi yang lahir normal. Pada perawatan dirumah sakit, bayi prematur harus lebih rutin di periksa, seperti:

* Kepala
Pada bagia ini di periksa agar mengetahui pada jaringan otak apakah ada pendarahan, hal ini perlu di lakukan skrining melalui USG kepala supaya bila ada gangguan cepat di tangani.

* Mata
Di takutkan adanya gangguan di bagian mata yang mengakibatkan kebutaan.

* Telinga
Keadaan telinga bayi prematur termasuk pada daftar prioritas pengecekan, jika ada gangguan pendengara maupun tidak. Karena gangguan pendengaran bisa berhubungan pada gangguan saraf.

Sehingga, apakah bayi prematur akan lebih sering di cek kedokter, hal ini tergantung dalam kondisi gangguan serta kelainan yang dialami. Jika tumbuh kembangnya normal saja, cukup di periksakan sebulan sekali, ungkap dr.Elizabeth yohmi,Sp.A dari rumah sakit St.carolus, Jakarta.