Aplikasi Pemupukan Dan Dosis Kelapa Sawit Yang Benar

Rekomendasi  dan aplikasi pemupukan kelapa sawit sesuai urutan

Pembiayaan untuk pemupukan adalah salah satu bagian biaya produksi yang besar. Persentase terhadap seluruh biaya produksi dapat mencapai 35-40%, dan akan lebih tinggi jika terjadi pengurangan subsidi pemerintah atau kendala kesuburan tanah yang rendah.

Mendapatkan produksi yang maksimum berdasarkan rekomendasi pemupukan yang diberikan merupakan tujuan akhir dari pemupukan tanaman yang efisien. Untuk mendapatkan hasil tersebut diperlukan rangkaian pekerjaan yang saling berkaitan yaitu :

- Percobaan pemupukan yang tepat dan teliti

- Pengambilan contoh daun yang benar

- Analisa daun di laboratorium yang akurat

- Penyusunan rekomendasi yang benar dan rasional

- Suplai pupuk yang tepat waktu

- Aplikasi pemupukan yang benar dan tepat (waktu, tempat).

Aplikasi pemupukan di lapangan merupakan rangkaian akhir dari pekerjaan pemupukan yang sangat menentukan keberhasilan usaha efisiensi pemupukan. Oleh karena pengaruh pemupukan baru terlihat 1-2 tahun aplikasi, maka harus diusahakan dilakukan dengan benar dan penuh tanggung jawab. 

Dalam pelaksanaannya harus berpatokan dengan aturan yang jelas serta pengaturan pemupukan dan pengertian yang baik mengenai pupuk. Kesalahan karena pengaplikasikan yang tidak benar akan menyebabkan pengeluaran biaya yang kurang efisien dan tidak murah atau mudah untuk di koreksi.

Kondisi Piringan sebelum dilakukan pemupukan

Pelaksanaan pemupukan secara manual sebagai parameter sebagian besar masih dilalukan di dalam dan disekitar piringan. Untuk itu sebelum dilakukan pemupukan kondisi piringan harus bersih.

Waktu Pemupukan

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/aplikasi-pemupukan-dan-dosis-kelapa.html

Waktu yang tepat adalah pada saat kondisi tanah lembab. Jangan dilakukan aplikasi pupuk pada saat bulan dengan curah hujan tinggi (>350 mm/bulan) dan bulan dengan curah hujan sangat rendah (< 50 mm/bulan).

Organisasi Sebelum Dilakukan Pemupukan

* Takaran agar dipersiapkan dengan ketentuan :
- Terbuat dari bahan yang cukup kuat atau tidak pecah/rusak selama periode pemupukan.

- Takaran harus sama dengan cara satu takaran hanya untuk satu jenis pupuk dengan dosis tertentu. Harus dicantumkan pada takaran tersebut untuk jenis pupuk apa dan dosis berapa.

* Persiapan pupuk di gudang afdeling/rayon harus dilakukan dengan cara :
- Permintaan pupuk dilakukan paling lambat 1 hari sebelum aplikasi.

- Jika terdapat pupuk yang membatu/menggumpal harus dikeluarkan dari goninya, kemudian dihancurkan dan dikantongkan kembali.

- Dilakukan penguntilan (jika akan menggunakan sistem until).

* Persiapan pengangkutan dilakukan dengan cara :
- Ketersediaan kendaraan pengangkut pupuk dari gudang afdeling ke lapangan, sehari sebelumnya pemupukan harus dipastikan agar saat pemupukan, pagi-pagi pupuk sudah diecer di areal/blok.

- Penyebaran pupuk dari atas kendaraan ditangani oleh petugas yang terlatih.

Persiapan keamanan pada daerah yang rawan dengan cara:
- Pupuk yang sudah di sebar dipastikan aman dari pencurian, pembuangan maupun disembunyikan di gawangan atau parit.

- Koordinasi dengan tenaga pengamanan.

- Pupuk yang disebar di lapangan harus dipastikan selesai ditabur keseluruhan hari itu juga.

* Karung pupuk tidak boleh dibuka dijalan tetapi harus dimasukkan ke piringan pohon 1 dalam barisan yang akan di pupuk.

Dosis dan Cara Aplikasi Pupuk

*Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Dosis Pupuk
Rekomendasi pupuk dari bagian Riset untuk tanaman TBM (umur 0-3 tahun) diberikan secara general (sama) sesuai dengan kondisi tanah (Mineral atau Gambut) seperti pada tabel dibawah ini.

Dosis Rekomendasi Pemupukan Umur TBM pada Tanah Mineral

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/aplikasi-pemupukan-dan-dosis-kelapa.html 

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/aplikasi-pemupukan-dan-dosis-kelapa.html

Dosis Rekomendasi Pemupukan Umur TBM pada Tanah Gambut

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/aplikasi-pemupukan-dan-dosis-kelapa.html 

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/aplikasi-pemupukan-dan-dosis-kelapa.html

Cara Aplikasi Pupuk
* Jenis pupuk Urea/ZA, RP, TSP, MOP dan kieserite mengikuti system sebagai berikut :

- Pada umur 1 tahun radius piringan harus mencapai 100-120 cm dan penempatan pupuk dilakukan dengan jarak 15-60 cm dari pangkal batang.

- Pada umur 2 tahun radius piringan harus mencapai 150 cm dan penempatan pupuk ditebar didalam piringan sampai batas ujung pelepah. Tidak dibenarkan diaplikasi di luar piringan.

- Pada umur 3 tahun radius piringan harus mencapai 180 cm-200 cm dan pupuk ditempatkan dengan cara ditebar 76 merata didalam piringan sampai batas ujung pelepah daun. Tidak dibenarkan aplikasi di luar piringan.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/aplikasi-pemupukan-dan-dosis-kelapa.html

* Jenis pupuk mikro (HGFB, CuSO4, ZnSO4) untuk umur 1, 2 dan 3 tahun maka penempatan dilakukan pada dan dalam batas piringan.

* Aplikasi pupuk Rock Phosphate sebaiknya dilakukan setelah 2 minggu setelah pemupukan Urea.

* Pupuk harus ditabur setipis dan serata mungkin. Ini akan menjamin aplikasi pupuk secara efisien dan maksimum.

* Aplikasi pupuk tidak boleh ada penumpukan dan gumpalan pupuk diatas tanah karena ini akan dapat mengakibatkan kerusakan akar dan pencucian hara yang tinggi maupun hilang karena menguap.

Pengawasan

Saat pelaksanaan pemupukan pengawasan menjadi hal yang sangat penting. Mandor dan Asisten Afdeling wajib berada ditempat dan melakukan kontrol terhadap pelaksanaan aplikasi pemupukan.

Pemberian Janjang Kosong (JJK)

* Aplikasi JJk hanya dilakukan untuk areal tanah mineral

* Dosis JJK adalah 30 ton/ha, yang sistem aplikasinya dilakukan dengan cara menebar merata 1 lapis di piringan. Setelah pemberian JJK maka pemupukan anorganik pada areal tersebut mengikuti jadwal sebagai berikut:

a.Tahun Tanam 0
- Segera setelah pemberian JJK 1 kg Urea per pohon diberikan di atas permukaan JJK

- 3 bulan setelah pemberian JJK 50% dari seluruh pupuk sesuai jadwal pemupukan standard.

b. Tahun Tanam + 1

 - Pemberian janjang kosong 30 ton/ha

- 50% dari seluruh pemberian pupuk sesuai dengan jadwal standard.

c. Tahun Tanam + 2

 - Pemberian janjang kosong 30 ton/ha

- 50% dari seluruh pemberian pupuk sesuai dengan jadwal standard.

Pengambilan Contoh Daun

Pengambilan contoh daun yang pertama kali akan dilakukan oleh bagian Riset pada 30 bulan setelah dilakukan penanaman dan setelah itu dilakukan setiap tahun. Dengan sistem serta teknik pengambilan diberikan melalui edaran pada bagian Riset

Tanaman Menghasilkan (TM)

Dosis Pupuk
Dosis pupuk untuk tanaman TM didasarkan pada rekomendasi pemupukan yang telah disiapkan oleh bagian Riset berdasarkan pada interpretasi hasil analisa daun, hasil percobaan pemupukan dan juga mempertimbangkan data lain yang tersedia seperti curah hujan, hasil panen, jenis tanah, genetik tanaman dan lain sebagainya serta observasi yang dibuat selama dilakukan inspeksi lapangan.

Frekuensi Pemberian Pupuk
* Nitrogen (N) dan Potassium (K)
Diaplikasikan 2 kali setahun. Untuk beberapa areal dengan kasus tertentu seperti areal berbukit, bertanah gambut dan tanah berpasir dapat diaplikasikan 3 kali setahun.

* Phosphorus (P), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Copper (Cu) & Boron (B) 

Tidak lebih dari satu kali setahun.

Interval Aplikasi Pupuk
Pada situasi yang normal, semua nutrisi utama (N, P, K dan Mg) harus diberikan sebelum pemberian pupuk mikro (B, Cu, Zn dan Fe), kecuali dinyatakan lain (adanya kekurangan unsur mikro tertentu)

Nutrisi yang Saling Antagonis

* Antara Ammonium (N) dan Pupuk Alkaline
Pupuk Ammonium seperti Urea dan Ammonium Sulphate (ZA) harus diberikan kira-kira 2 minggu sebelum pemberian pupuk Alkaline seperti pupuk alam Magnesium dan Rock Phosphate bila akan diberikan pada areal yang sama. 

Pemberian secara sekaligus dari pupuk semacam ini dapat mengakibatkan ketidak efektifan karena perubahan sifat kimia tanah. Interval pemupukan tidak diperlukan jika pemberian Ammonium dan Alkaline tidak berada pada tempat yang sama.

* Pupuk Potassium (K) dan Magnesium (Mg)
Pupuk Potassium seperti MOP tidak boleh dibiarkan bersamaan dengan pemberian pupuk Magnesium seperti Kieserite atau pupuk alam Magnesium (super dolomite, dolomite) karena adanya pengaruh yang bertentangan antara K dan Mg serta antara K dan Ca (Calsium dalam bentuk GML). Suatu jangka waktu minimum kira-kira 3 minggu dibutuhkan untuk mengurangi pengaruh ini. Jika bisa di mungkinkan, pemberian pupuk K harus terlebih dahulu.

Cara Aplikasi Pupuk

* Aplikasi Manual Pada TM (umur 4-6 tahun)
Pupuk Urea, MOP, Kieserite, dan TSP
Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di dalam piringan sampai batas piringan luar.

Pupuk RPH, Super Dolomite, Dolomite
Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di dalam piringan sampai sekeliling piringan (1 meter di luar piringan teraplikasi pupuk).


Pupuk CuSO4, ZnSO4, HGFB
Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di dalam piringan dan dalam batas piringan.

* Aplikasi Manual Pada TM (umur 7-10 tahun)
Pupuk Urea
Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di dalam piringan.

Pupuk MOP, RPH dan Kieserite
Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di dalam piringan sampai sekeliling piringan (1 meter di luar piringan dapat teraplikasi pupuk).

Super Dolomite, Dolomite
Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di sekeliling piringan (1 m di luar piringan) sampai 2 meter di luar piringan dapat teraplikasi pupuk.

Pupuk CuSO4, ZnSO4, HGFB
Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di dalam piringan dan dalam batas piringan.

Catatan: Pada areal yang kerapatan vegetasi gulma cukup tinggi maka aplikasi pupuk dikosentrasikan di piringan untuk itu piringan perlu diperlebar sedikit.

* Aplikasi Manual Pada TM (umur >10 tahun)
Pupuk Urea, Kieserite, MOP
Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di dalam piringan (1 m dari pangkal batang) sampai Ke arah luar piringan (2-3 meter di luar piringan teraplikasi pupuk).

RPH, Super Dolomite/Dolomite

a. Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di sekeliling piringan (1 m di luar piringan) sampai 2 meter di luar piringan dapat teraplikasi pupuk.

b.Pada sisi gawangan mati pupuk dapat ditaburkan keluar piringan mengenai rumpukan pelepah.

Pupuk CuSO4, ZnSO4, HGFB
Pupuk ditabur merata (setipis mungkin) di dalam piringan dan dalam batas piringan.

Pengawasan

Dalam aplikasi pupuk PENGAWASAN menjadi perhatian yang serius. Mandor dan Asisten Afdeling WAJIB berada di tempat dan melakukan kontrol terhadap aplikasi pemupukan.

Ketentuan Khusus

- Perhatian khusus harus diberikan pada waktu pemberian pupuk mikro seperti pupuk HGFB, FeSO4, CuSO4, ZnSO4 karena pemberian yang berlebihan (lebih dari dosis yang direkomendasikan) akan mengakibatkan keracunan. Setelah selesai dengan suatu blok tertentu, maka pupuk yang lebih tidak boleh didistribusikan lagi pada daerah yang sama.

- Pada beberapa kasus aplikasi pupuk mikro perlu dilakukan cara cara lain seperti system Mud balls, adsorbsi akar akan direkomendasikan oleh bagian Riset.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/aplikasi-pemupukan-dan-dosis-kelapa.html

- Dosis pupuk yang diaplikasikan dengan cara mekanis (Fertiliser Spreader) akan diberikan edaran tersendiri oleh bagian Research.

Pemberian Janjang Kosong (JJK)

* Janjang kosong hasil pengolahan PKS harus segera diaplikasikan ke lapangan paling lambat 1 minggu setelah diproduksi. Sebagai prioritas diaplikasikan pada tanaman TBM namun demikian jika pada suatu kebun tidak ada areal TBM atau lokasi yang terlalu jauh maka aplikasi JJK dilakukan di areal TM. 

Dosis yang direkomendasikan adalah 60 ton/ha/2tahun secara mekanis dengan mempergunakan traktor sebagai alat penarik EB Spreader. Janjang kosong ini harus disebarkan pada jalur antara dengan melakukan 2 kali pemberian pada tiap jalur.

Pemberian janjan kosong harus di tambahkan pupuk anorganik sebagai:
Aplikasi pupuk Tahun 1
1,5 kg urea/ phn di aplikasikan di atas JJK dan 1,5 kg Rph, diaplikasikan di sekitar piringan.
Aplikasi pupuk Tahun 2 Tanpa pupuk (kecuali kondisi tertentu ada tambahan pupuk akan di rekomendasikan riset).

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/aplikasi-pemupukan-dan-dosis-kelapa.html

* Pada kondisi tertentu aplikasi JJK tidak dapat sempurna khususnya aplikasi secara manual. Kondisi tersebut memungkinkan hilangnya nutrisi yang lebih besar sebelum diaplikasikan dilapangan. Dengan demikian dosis JJK ditentukan sebagai berikut:

Tahun 1: JJK 60 ton/ha/2 tahun + dosis rekomendasi pupuk anorganik SM 1 pada blok tersebut.

Tahun 2: Tanpa pupuk anorganik (kecuali kondisi tertentu perlu tambahan pupuk akan di rekomendasikan Riset).

* Kebun harus dapaat memastikan bahwa seluruh areal dapat diaplikasi JJK dengan penuh setiap jalur tanam.

Aplikasi Limbah Cair (Pome)

- Pemanfaatan limbah cair untuk land application merupakan ketentuan peraturan pemerintah yang harus di laksanakan. Bagian Riset masih merekomendasikan dosis 750 m3/ha/tahun yang di aplikasikan 3 rotasi. Sistem aplikasi limbah untuk land application sesuai dengan edaran bagian Riset.

- Perhitungan kebutuhan pipa, lay out dilapangan dan bentuk bed disesuaikan dengan kondisi topografi di lapangan.

Pemupukan Abu Janjang

* Pemupukan abu janjang hanya diperbolehkan jika aplikasi JJK benar benar tidak dapat dilakukan.

* Pemberian abu janjang di sarankan pada tanah-tanah mineral masam (tanah sulfat masam dan tanah gambut).

* Dosis yang disarankan adalah 2 kali dosis pupuk MOP yang direkomendasikan (Kandungan MOP +/- 60% K2O). Penempatan abu janjang dilakukan diluar piringan atau jalur gawangan (rumpukan pelepah).

* Abu janjang harus segera ditaburkan (tidak disarankan disimpan lama) dan dihindarkan dari air hujan/basah. Tidak boleh mencampurnya dengan jenis pupuk lain. Selain penempatan dan perlakuan terhadap pupuk harus diperhatikan pengawasan aplikasinya dan keselamatan pekerja (Abu janjang bersifat tajam) tidak boleh diabaikan.

Pemupukan Solid Decanter

Bagi kebun yang terdapat PKS menggunakan peralatan decanter maka solid decanter yang dihasilkan dapat digunakan untuk pemupukan di lapangan dengan dosis 75 kg/phn. Aplikasi dilakukan dengan cara di tebar di gawagan mati atau aplikasi decanter solid dapat dikombinasikan dengan aplikasi janjang kosong.

Pengambilan Contoh Pupuk

Contoh dari semua jenis pupuk harus diambil secara rutin dan dikirimkan untuk dianalisa di bagian Riset dalam usaha untuk selalu memonitor kualitas pupuk dan memastikan bahwa tidak ada pupuk yang diaplikasikan berkualitas jelek. Sistem pengambilan contoh pupuk sesuai edaran bagian Riset.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/aplikasi-pemupukan-dan-dosis-kelapa.html

Permasalahan Pupuk di Kebun

Manajemen kebun harus aktif melaporkan ke bagian Riset atau pimpinan Agronomi untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan managemen pemupukan (stok pupuk, keterlambatan aplikasi, masalah nutrisi di lapangan).