Cara Menanam Kacangan Penutup Tanah Untuk Perkebunan Kelapa Sawit
* Persiapan area lokasi
- Jarak 2-3 m pada jalur tanam kacangan harus bebas dari gulma dengan cara khemis atau manual.
- Pada areal berlereng yang dibuat kontur, Lcc ditanam diantara teras atau bagian benteng kontur.
* Bahan kacangan
Kacangan harus ditanam secepat mungkin setelah persiapan lahan. Untuk itu kedatangan biji Lcc harus sudah ada minimal satu bulan sebelum dilakukan penanaman.
* Penanaman kacangan
- Percampuran dengan bahan lain seperti pasir, serbuk gergaji dengan rasio yang sama beratnya dicampur dengan benih kacangan untuk lebih memudahkan penebaran.
- Jalur tanam dibuat agar arah penanaman dapat lebih teratur. Biji ditanam dalam lubang dengan cara di tugal interval 50 cm dengan kedalaman 3 cm atau dibuat parit jalur yang tidak
terlalu dalam.
- Biji ditanam dalam 3 jalur dan setiap jalur berjarak 1 m. Biji yang sudah dimasukkan dalam lubang ditutup dengan tanah tipis.
- Pemberian pupuk Rph dengan dosis yang seimbang dengan berat biji, dengan cara ditabur diatas lapisan tanah penutup.
*Komposisi
Standard campuran kacangan
Standard campuran dari kacangan adalah sebagai berikut:
- Calopogonium mucunoides 6 kg/Ha
- Puerana javanica 3 kg/Ha
Jika ketersediaan C.careruleum dan Centrosema ada maka dapat digunakan dengan mengabungkan dengan Calopogoium mucunoides.
Mucuna cochinchinensis
Kacangan penutup tanah mucuna cochinchinensis ditanam disisi rumpukan terutama daerah replanting atau daerah rawa. Penyebaran benih dengan dosis paling sedikit satu biji per titik tanam dengan jarak antara 2 m (sekitar 1 kg benih mucuna per Ha).
* Uji dan perlakukan benih
Uji benih
- Pada waktu menerima benih, kebun harus mengirimkan contoh sampel mewakili setiap jenis ke bagian riset untuk diuji pertumbuhan dan kermurnian benih. Jika persentase pertumbuhan berada di bawah tingkat sesui ketentuan, untuk jumlah kuantitas per hektar harus ditambah secara proporsional, supaya tidak berpengaruh pada pertumbuhan awal leguminosae.
- Tingkat pertumbuhan minimum yang dapat diterima dari berbagai jenis kacangan adalah sebagai berikut :
a. Calopogonium caeruleum 40%
b. Calopogonium mucunoides 60%
c. Puerana javanica 70%
d. Mucuna 80%
e. Bila hasil test berada di bawah spesifikasi tersebut, maka hal ini harus segera dilaporkan kepada bagian logistik untuk mengajukan claim kompensasi.
Perlakuan awal terhadap benih
Setiap benih dikirim ke kebun umumnya kulitnya telah ditipiskan, jadi perlakuan awal supaya membantu pertumbuhan tidak lagi diperlukan. Bila terdapat cuaca yang menguntungkan dalam beberapa hari sebelum dilakukan penanaman, proses merendam setengah dari campuran benih satu malam bisa dilakukan, untuk kemudian benih ditanam di hari selanjutnya.
Perlakuan perendaman dengan air panas dilakukan dengan menuangkan air pada suhu 60ºC-80ºC ke dalam ember yang telah diisi benih sampai semua benih tenggelam dan biarkan selama 5 jam sebelum ditanam. Pada benih yang sudah direndam ini dicampurkan bersama sisa benih lainnya (yang tidak direndam) untuk ditanam.
Inokulasi benih
- Sebelum di semai benih harus diinokulasi dengan jenis Rhizobium yang sesuai yang dapat diperoleh dari PPKS Medan.
- Metode Inokulasi yaitu 50 gram kultur Rhizobium compost dicampurkan dengan 500 ml air aquadest (tidak mengandung Chlorine). Campuran ini cukup untuk 10 kg benih. Aduk dengan baik selama 10 sampai 15 menit untuk mendapatkan tingkat inokulasi yang effektif. Biji yang sudah diinokulasi harus segera ditanam paling lambat 2 hari setelah perlakuan.
* Perawatan kacangan di lapangan
- Kacangan dirawat setelah berumur 3 minggu dengan rotasi 3 kali selama 3 bulan dengan cara manual yaitu mencabut rumput yang tumbuh diantara kacangan dan menggemburkan tanah.
- Gulma yang tumbuh seperti lalang dan beberapa gulma anak kayu dapat dilakukan penyemprotan herbisida secara selektif.
- Pemupukan kacangan dilakukan dengan jadwal sebagai berikut :
Dosis dan Jadwal Pemupukan Kacangan
- Pemupukan berikutnya, bilamana diperlukan akan direkomendasikan oleh bagian riset.