Maintenance Pada Pabrik Kelapa Sawit Part 1

 https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/maintenance-pada-pabrik-kelapa-sawit.html

Preventive Maintenance

Preventive maintenance merupakan tindakan analisa secara sistematik secara teknis-ekonomis dalam menjamin manfaatnya untuk peralatan produksi juga memperpanjang umur alat yang terkait. Jadi tujuan preventive maintenance yaitu untuk bisa mencapai suatu tingkat perawatan pada semua peralatan produksi supaya medapatkan kualitas produk yang maksimal.

Beberapa kegiatan preventive maintenance seperti:

1.Inspeksi (inspection)
Yakni kegiatan pada pemeliharaan periodik dalam pemeriksaan kondisi komponen peralatan produksi serta area sekeliling peralatan produksi. Dengan melihat, rasa, mendengar, suatu kegiatan pemeliharaan dalam memeriksa keadaan peralatan melalui cara visual atau penglihatan, perasaan juga pendengaran.

2.Pemeliharaan berjalan (running maintenance)
Merupakan tindakan yang di lakukan dalam pemeliharaan yang dilaksanakan tanpa mengehentikan kerja peralatan.

3. Penggantian komponen kecil (small repair)
Yaitu kegiatan pada pemeliharaan seperti mengganti komponen kecil pada suatu alat.

4. Pemeliharaan berhenti (shutdown maintenance)
merupakan pemeliharaan yang bisa di kerjakan hanya jika peralatan produksi berhenti.

Dalam hal pemanfaatan prosedur maintenance secara baik, dimana adanya suatu koordinasi yang baik sesama bagian produksi juga dengan maintenance sehingga akan diperoleh:

* Kuantitas berhenti peralatan produksi akan bisa dikurangi (down time peralatan produksi di minimalkan).

* Beban biaya penggantian komponen yang mahal bisa di tekan.

* Interupsi pada jadwal yang sudah di skejulkan waktu produksi atau pemeliharaan bisa dihilangkan serta dikurangi.

Tujuan lainnya dari preventive maintenance yakni agar menemukan suatu tingkat keadaan yang memperlihatkan gejala kerusakan sebelum peralatan tersebut terjadi kerusakan fatal. Guna dapat di jalankan dengan cara membuat perencanaan serta penjadwalan kegiatan maintenance pada kerusakan sekecil mungkin untuk proses produksi.

Masih ada kegiatan lain selain hanya dengan membuat perencanaan penjadwalan (scheduled maintenance) yang matang namun perlu diperhatikan kegiatan untuk memusatkan perhatian di unit-unit peralatan produksi yang sering mengalami kerusakan yang rawan dan kritis.

Pada kualifikasi untuk unit yang rawan didasarkan pada:

* Terjadinya kerusakan pada unit tersebut bisa membahayakan kesehatan maupun keselamatan kerja.

* Pada kerusakan yang bisa mempengaruhi jalannya proses produksi serta kualitas produk.

* Pada Kerusakan yang bisa mengakibatkan proses produksi terhenti.

* Besarnya biaya yang tertanam dalam unit tersebut di perkirakan cukup besar.

Dalam pemeliharaan maupun pengecekan semua unit secara ketat juga teratur hal itu hanya sekedar mengurangi timbulnya kerusakan pada peralatan produksi yaitu suatu usaha yang tidak praktis sebab membutuhkan manusia dengan persyaratan tinggi juga biaya yang bisa dikatakan besar.

Karena keadaan komponen serta ketika terjadinya suatu permasalahan cukup sulit untuk diperkirakan  lebih awal, sehingga pemeliharaan butuh dilakukan dengan terencana dan periodik dari waktu ke waktu pada keseluruhan unit instalasi. 

Guna dalam melakukan hal tersebut perlu dibutuhkan suatu kegiatan perawatan yang antara lain seperti:

* Perawatan rutin.

* Perawatan (sifatnya perbaikan) kecil atau menengah

* Penggantian komponen secara menyeluruh (overhaul)

Perawatan rutin merupakan kegiatan pemeliharaan pada unit-unit instalasi yang di kerjakan secara rutin serta secara periodik pada interval waktu pengerjaan yang tetap dan singkat.
Jenis - jenis kegiatan yang termasuk pada pemeliharaan rutin yang pada dasarnya yaitu tindakan pemeliharaan yang di kerjakan tanpa melalui proses pembongkaran. 

Bentuk pengerjaannya pada pemeliharaan rutin sebagai berikut:
1. Inspeksi rutin
Pemeriksaan yang dilakukan secara visual pada kondisi fisik komponen dari suatu unit instalasi pad peralatan produksi. Kegiatan ini umumnya di kerjakan secara rutin setiap satu hari hingga  seminggu sekali, tergantung pada tingkat kebutuhan.

2. Pengetesan rutin
Yaitu kegitan untuk menjadwalkan maupun memantau keadaan dari kerja suatu komponen sacara rutin supaya komponen bisa diusahakan untuk beroperasi dengan keadaan normal.

Tindakan - tindakan yang dilakukan secara umum pada pemeliharaan rutin seperti:

* Melakukan pengecekan fungsi dari mekanisme komponen.

* Melakukan pengecekan juga menyetel (adjustment).

* Melakukan kegiatan pembersihan.

* Melakukan kegiatan seperti pengencangan komponen yang longgar.