Panen Buah Perkebunan Kelapa Sawit Dan Pengawasan

* Persiapan panen kelapa sawit

- Pelaksanaan panen harus benar-benar menjadi perhatian kepada semua jajaran kebun jika standard panen tidak tercapai akan memberikan kerugian yang besar karena terkait dengan produksi Cpo per hektar. Disamping kuantitas dalam produksi kualitas dituntut menjadi prioritas utama untuk mendapatkan hasil minyak per hektar yang tinggi dengan mutu yang diterima oleh pasar.

- Tanaman dinyatakan memasuki usia panen (Tm) jika telah berumur tiga puluh bulan setelah ditanam. Sebelum memulai kegiatan panen pada semua kebun harus memyiapkan terlebih dahulu prasarana seperti jalan, jembatan, gorong gorong serta Tph minimal enam bulan sebelum di melakukan kegiatan panen.

* Standart kematangan

- Untuk standart minimum buah masak yang bisa di panen yakni dua brondolan lepas per kg berat tandan. Suatu ketentuan yang harus di patuhi dalam kaitannya dengan panen buah mentah.

- Assisten, Mandor juga kerani harus melakukan kontrol terhadap kematangan buah yang dipanen dan harus melakukan tindakan tegas kepada pemanen yang melakukan panen buah mentah.

- Buah yang dikirim ke Pks harus memenuhi standart kematangan dengan proporsi: buah matang (>89%), buah kurang matang (<5%), buah mentah (0%), buah terlalu matang (<5%), janjang kosong (<1%).

* Kapveld panen

- Ancak panen adalah suatu areal dengan luas tertentu yang dikelompokkan dalam satu hari panen. Secara umum kapveld yang diberi notasi dengan angka romawi yang menyatakan hari panen (Senin sampai Jumat/Sabtu) contohnya kapveld satu berarti areal tersebut merupakan ancak panen yang akan dipanen dengan nomor urut satu atau hari Senin. Biasanya ancak panen satu dilakukan pada hari Senin dan akan dipanen kembali pada hari Senin depan jika rotasi panen adalah tujuh hari.

- Nomor urut ancak panen akan berubah sesuai dengan kebijakan rotasi panen yang ditempuh dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh kerapatan buah. Jika pada saat buah banyak maka rotasi panen akan lebih lama (>7 hari) dan jika buah kurang rotasi dapat dipertahankan tujuh hari.

https://www.smaspeman99.com/2021/10/panen-buah-perkebunan-kelapa-sawit-dan.html

* Organisasi panen

a.  Kebutuhan pemanen
- Kebutuhan pemanen lebih kurang:
Tm 1 : > 5 Ha/Hk
Tm 2 - Tm 5 : 4-5 Ha/Hk
Tm 6 – Tm 13 : 3-4 Ha/Hk
>Tm 13 : <3 Ha/Hk

- Jumlah kebutuhan tenaga pemanen dihitung berdasarkan rumus:

Kebutuhan pemanen = (A x C x D x E) / B

Keterangan:
A = Luas ancak (Kapveld)
B = Kapasitas panen
C = Kerapatan panen
D = Rata-rata berat tandan
E = Jumlah pohon per hektar

b. Sistem panen

- Ancak tetap adalah sistem ancak panen dengan cara menentukan satu lokasi dengan luasan yang sudah ditetapkan untuk diselesaikan dalam 1 hari panen.

- Ancak giring adalah sistem ancak panen yang dilakukan dengan cara pemberian suatu ancak tertentu kepada pemanen setiap hari panen yang perpindahannya dari satu ke ancak berikutnya dilakukan secara digiring.

c.  Rotasi panen
Rotasi panen adalah angka yang berkisar antara 7-9 hari.

d. Angka kerapatan panen
Angka Kerapatan Panen dihitung satu hari sebelum pelaksanaan panen di blok tertentu. Pelaksanaan perhitungan dapat dilakukan dengan sistem setiap 10 baris dan seluruh pohon dalam baris dilakukan pengamatan.

e. Metode panen
- Panen pada tanaman menghasilkan yang berumur muda menggunakan peralatan dodos dengan ukuran 13-14 cm. Sedangkan untuk tanaman tua menggunakan peralatan egrek.

- Pada tiap kebun mempersiapkan sebelumnya untuk menanam bambu egrek. Penggunaan galah alumunium (alumunium pole) disarankan untuk meningkatkan produktivitas panen terutama tanaman yang telah memasuki umur >14 tahun.

- Penurunan pelepah harus benar-benar menjadi perhatian agar mempertahankan 2 pelepah di bawah tandan terendah pada tanaman menghasilkan umur <12 tahun dan 1 pelepah, pada tanaman menghasilkan umur >12 tahun.

f. Pengawasan panen
- Sistem managemen perkebunan harus benar memberikan perhatian pada pengawasan panen. Seorang Mandor Panen harus melakukan kontrol sampai ke tengah blok untuk memastikan tidak ada buah masak yang tertinggal, brondolan yang tidak terkutip di piringan atau ketiak dan panen bunga matahari.

- Buah dan berondolan yang telah di kutip harus dikumpulkan ke tempat pengumpulan hasil (Tph). Setiap berondolan diberi alas karung goni agar menghindari tercecer di Tph.

- Perhitungan tandan di Tph dan berat brondolan harus menjadi perhatian bagi kerani dan Mandor untuk dipastikan dilakukan perhitungan dengan benar.

g. Pengumpulan
- Buah yang sudah siap diangkut ke Pks dari Tph harus benar-benar tidak bercampur dengan kotoran (rumput), batu atau sampah lainnya.

- Berondolan di Tph harus dibersihkan dan tidak tercecer sehingga semua bersih terangkut ke Pks.

h. Pengangkutan
Pengangkutan Tbs ke Pks dilakukan secepat mungkin (<24 jam). Setiap asisten bisa memastikan tidak ada buah yang restan di lokasi.

i. Sistem perhitungan basis dan premi panen
Sistem perhitungan basis tugas, premi bagi pemanen, mandor panen dan kerani diatur oleh surat edaran managemen.

j. Sensus tandan
Sensus tandan dilaksanakan dua kali setahun. Sistem pelaksanaanya dapat mengikuti edaran bagian riset atau disesuaikan dengan kondisi kebun.