Proses Pembibitan Perkebunan Kelapa Sawit

 https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/proses-pembibitan-perkebunan-kelapa.html

* Kebutuhan Bibit

- Kebutuhan bibit akan ditentukan oleh bagian Agronomi setiap tahunnya setelah memperoleh kebijakan dari managemen berkaitan dengan penanaman areal baru. Pemilihan lokasi pembibitan dilakukan tidak kurang dari 18 bulan sebelum waktu penanaman.

- Pemilihan jenis bahan tanaman D x P (Marihat, Dami, Costarica, Socfindo dan lainnya) didasarkan kepada kondisi jenis tanah dan potensial produksi. Bagian Riset akan memberikan data perkembangan bahan tanaman kepada Managemen.

- Kebutuhan kecambah diperhitungkan sebagai berikut :

Kebutuhan Kecambah per Ha

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/proses-pembibitan-perkebunan-kelapa.html

- Tanggal pengiriman biji kecambah harus dijadwalkan dengan tepat pada waktu pemesanan kecambah untuk dapat memastikan persiapan dilapangan. Persiapan lapangan harus dipastikan secara keseluruhan telah siap 3 bulan sebelum jadwal biji kecambah diterima di kebun.

* Sistem Pembibitan

Sistem pembibitan yang digunakan adalah sistem 2 tahap. Tahap pertama menanam kecambah pada pembibitan awal (pre nursery) terlebih dahulu selama 10-14 minggu. Tahap kedua dilakukan di pembibitan utama (main nursery) untuk pertumbuhan lebih lanjut selama 9-10 bulan setelah dipindahkan dari pre nursery.

* Lokasi Pembibitan

Lokasi pembibitan harus dipilih dengan beberapa pertimbangan:
- Dekat dengan pengawasan

- Bebas dari banjir.

- Ketersediaan sumber air yang cukup.

- Areal cukup datar

- Ada cadangan tanah yang cukup memiliki kualitas yang baik digunakan untuk pembibitan utama.

- Kemudahan untuk mendapatkan akses jalan.

- Ketersediaan media (tanah) yang sesuai.

- Dekat dengan areal yang direncanakan untuk di buka.

* Pelaksanaan Pembibitan Pre Nursery:

Polybag
- Polybag yang digunakan adalah baby polybag berwarna hitam, tahan lapuk, berukuran lebar 15 cm x panjang 23 cm (dalam keadaan diratakan), tebal 0.25 mm dengan 2 baris lubang drainase (isi lebih kurang 1 kg tanah).

- Polybag kecil sudah di siapkan 2 minggu sebelum kecambah di sampai di kebun.

- Disaat belum mengisi tanah dalam baby polybag terlebih dahulu tanah dicampur dengan pupuk RPH dosis 20 gr Rp/polybag.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/proses-pembibitan-perkebunan-kelapa.html

- Pada polybag kecil yang sudah terisi tanah di tempatkan berkelompok pada bedengan, setiap bedengan berukuran 1,2 m x 10 m (bisa menampung 1000 bibit). Bedengan sebaiknya disangga tegak dengan menggunakan kayu atau papan di sekelilingnya.

Penanaman kecambah
- Bibit sawit yang di terima kebun agar secepatnya di lakukan proses seleksi pada setiap kantong supaya terpisah kecambah yang patah juga busuk. Hitung jumlah kecambah setiap kantong yang afkir.

- Kecambah yang normal dilakukan penyemprotan fungisida 0,1% sebelum dilakukan penanaman.

- Sebelum penanaman kecambah di lakukan baby polybag terlebih dahulu harus di lakukan penyiraman.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/proses-pembibitan-perkebunan-kelapa.html

- Teknis penanaman kecambah di lapangan harus dilakukan dengan benar. Pengetahuan akan plumula dan radikula agar tidak terbalik.

- Pelaksanaan penanaman kecambah dilakukan dengan cara :
a. Waktu untuk penanaman kecambah agar dilakukan pada pagi hari (07.00 WIB-10.00 WIB) juga sore hari (16.00 WIB-18.00 WIB).

b. Memberi lubang menggunakan jari.

c. Kecambah ditanam dengan posisi radikula (berwarna kuning kecoklatan) menghadap ke bawah.

d. Penanaman dilakukan secara hati hati.

e. Setelah selesai kecambah ditanam ditutup dengan tanah tipis kurang lebih 2 cm.

- Di pre nursery tidak perlu digunakan naungan, kecuali dengan pertimbangan tertentu harus mendapatkan ijin dari pimpinan Agronomi.

Penyiraman
- Penyiraman dilakukan dengan cara manual dengan menggunakan alat gembor. Namun demikian juga dapat menggunakan sistem springkler atau sumi sansui.

- Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi (pukul 07.00-09.00 WIB) dan sore hari (pukul 16.00-17.30 WIB).

- Dalam pelaksanaan penyiraman dipastikan polybag tersiram sampai jenuh.

Pemupukan
- Untuk pemupukan dengan mnyemprotkan NPK 15:15:6:4 dosis 170 gram ke dalam 18 liter air dipakai untuk 400 bibit. Frekuensi penyemprotan dilakukan 4 kali sebulan. Penggunaan tambahan pupuk harus mendapat rekomendasi dari bagian Riset.

- Pemupukan di pre nursery tidak di sarankan dengan cara menempatkan pupuk di dalam polybag untuk menghindari kebakaran bibit akibat cara aplikasi yang tidak tepat.

Seleksi
Saat sebelum dipindah pada lokasi pembibitan utama, agar bibit diseleksi melalui kriteria sebagai berikut :

Seleksi bibit tidak normal, yakni bibit seperti ciri-ciri :
a. Terlihat anak daun sempit serta memanjang seperti daun lalang (norrrow leaves)

b. Pertumbuhan berputar (twisted)

c. Pertumbuhan kerdil (dwarfesh)

d. Anak daun menggulung (rolled leaves)

e. Pertumbuhan memanjang/tegak (erected)

f. Anak daun kusut (crinkled)

g. Ujung daun membulat seperti mangkuk (collante)

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/proses-pembibitan-perkebunan-kelapa.html

Main nursery
1. Polybag
-Tempat polybag yang dipakai terbuat dari poly-ethylene, tahan lapuk, berwarna hitam , ketebalan 0,50 mm dan 4 baris lubang drainase. Pada saat di letak diarea rata polybag tersebut berukuran dengan panjang 50 cm x lebar 40 cm (dapat menampung media 18-20 kg).

- Penggunaan tanah untuk mengisi polybag yaikni tanah mineral yang gembur serta komposisi tekstur pasir tidak boleh lebihdari 60%. Di dalama areal gambut di pakai media yang digunakan tanah mineral, dengan demikian untuk keadaan tertentu media gambut bisa digunakan dengan mendapatkan perlakuan khusus pada pemupukan.

- Mengisi tanah dalam polybag harus di siapkan sebulan sebelum bibit melakukan pemindahan.

- Langkah awal untuk polybag diisi tanah terlebih dahulu dengan tanah dicampur pupuk RPH dengan dosis 75 gr RP/polybag.

- Menyusun polybag memakai bentuk segitiga pada jarak 90 cm antara polybag dan 90 cm antar baris. Dari ukuran tersebut sehingga diperoleh sebanyak 12.000 bibit dalam setiap hektar.

2. Penanaman Bibit
- Sebelum penanaman bibit ke dalam polybag harus dibuatkan lubang dengan ukuran sedalam baby polybag memakai alat pelubang yang sudah dipersiapkan.

- Wadah plastik baby polybag di potong dengan menggunting kemudian di lepaskan. Dan bibit sawit di tempatkan di lubang yang sudah disiapkan dan permukaan tanah sesuai pada permukaan atas baby polybag.

-  Pada tanah agak di tekan agar bibit dapat berdiri  tegak dan kokoh.

3. Penyiraman
- Instalasi penyiraman harus sudah dipersiapkan 1 bulan sebelum bibit dipindahkan.

- Penyiraman digunakan system sprinkler atau sumi sansui. Kebutuhan peralatan instalasi dan sumi sansui akan diberikan dalam edaran budidaya.

- Penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi (07.00-09.00 WIB) dan sore hari (15.30-17.00 WIB). Jika turun hujan lebih dari 15 mm pada hari sebelumnya tidak perlu menyiram pada hari esoknya.

4. Pemberian Mulsa
- Pada permukaan tanah polybag diberikan mulsa supaya menjaga kelembaban dan menekan pertumbuhan gulma. Pemakaian mulsa ditabur dengan merata di area bibit dengan ketebalan 3-4 cm.

- Mulsa yang dipakai harus bebas dari hama dan penyakit. Berbahan yang bisa dipakai antara lain cangkang kelapa sawit dan fiber.

5. Pemupukan
- Penggunaan dosis pupuk yang di sarankan dari bagian Riset pada pembibitan utama.

https://maspeman99.blogspot.com/2021/10/proses-pembibitan-perkebunan-kelapa.html

- Pada kondisi tertentu dapat menggunakan pupuk slow release yaitu Nursery Cote dengan dosis 50 gram per bibit untuk umur 4-8 bulan dan 50 gram per bibit + 25% pupuk anorganik standart untuk umur 8-14 bulan.

- Apabila muncul gejala akibat defisiensi unsur-unsur hara yang spesifik bagian Riset akan memberikan rekomendasi tersendiri.

6. Hama dan Penyakit
- Serangga yang menyerang bibit biasanya adalah serangga yang aktif di malam hari (Apogonia dan Adoretus). Pengendalian dilakukan dengan menggunakan insektisida bersifat sistemik seperti bahan aktif Chlorpyrifos dengan konsentrasi 0,1-0,2%. Penyemprotan dilakukan pada saat sore menjelang malam hari dengan frekuensi 1 minggu sampai terlihat serangan menurun.

- Serangga lain yang biasanya menyerang adalah sejenis Thrips (kutu), Red spider mite (Tungau merah) dapat dikendalikan dengan menggunakan confidor 25 EC dengan konsentrasi 0,1-0,2%.

- Penyemprotan fungisida dilakukan apabila terjadi serangan jamur yang cukup berat seperti Curvularia sp., Corticum sp. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan fungisida dengan konsentrasi 0,15-0,20% setiap minggu selama 4 – 6 minggu.

- Pada serangan yang lebih berat sistem pengendalian akan direkomendasikan oleh bagian Riset. 

7. Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma dilakukan secara manual dan khemis. Penggunaan herbisida untuk pengendalian gulma di main nursery dapat digunakan bahan aktif paraquat atau ammonium glufosinate. Penyemprotan diwajibkan menggunakan sungkup pada alat semprot, tinggi nozzle (cone) lebih rendah dari permukaan polybag.

8. Seleksi
- Seleksi bibit dilakukan untuk membuang tanaman kelapa sawit yang pertumbuhannya abnormal (afkir). Bibit afkir atau abnormal dikumpulkan dan dikelompokkan secara terpisah, diperiksa oleh pimpinan kebun dan dimintakan persetujuan untuk dimusnahkan dari pimpinan Agronomi.

- Seleksi dilakukan dalam 2 tahap yaitu :
Tahap 1. Ketika bibit berumur 3 bulan di pembibitan utama :

Bibit tidak normal (Afkir), yaitu bibit :
a. Tumbuh meninggi dan kaku (erected)
- Sudut pelepah kecil
- Tajuk tegak
- Kaku

b. Tajuk rata (flat top)
- Daun muda atau pelepah muda agak pendek dari pelepah yang tua.
- Permukaan tajuk rata

c. Lemah atau loyo
- Pelepah muda lebih panjang dari yang muda, tetapi lemah
- Pelepah merunduk

d. Anak daun tidak membelah (juvelenile)
- Anak daun tetap bersenyawa
- Tetapi pertumbuhan lain normal

e. Terserang penyakit tajuk (crown desease)
- Anak daun mongering
- Pelepah membengkok

f. Sudut anak daun sangat tajam dengan pelepah
- Anak daun sempit
- Seperti jarum
- Kadang-kadang menggulung

g. Anak daun pendek-pendek (short leaflets)

h. Jarak antara anak daun rapat
- Internode rapat
- Bibit kelihatan lebih pendek

i. Jarak antara anak daun panjang
- Internode jarang
- Bibit kelihatan lebih panjang.

Tahap 2. Pada saat umur bibit 8 bulan di pembibitan utama

- Seleksi tahap ini merupakan seleksi akhir di pembibitan sebelum diangkut ke lapangan. Kriteria seleksi juga sama dengan tahap kedua.

- Jumlah bibit abnormal hasil seleksi hanya beberapa bibit saja, disebabkan pada saat seleksi tahap kedua gejala abnormal belum muncul, atau terlewati.

9. Bibit Poli embrio
Pertumbuhan bibit poli-embrio (double tone) pada saat transplanting ditanam secara terpisah dan dilakukan perawatan khsusus.

10. Pemindahan Bibit ke Lapangan
- Pemindahan bibit kelapa sawit telah siap di pidah dari bibitan ke lapangan ketika berumur 12 bulan.

- Dua minggu sebelum penanaman di lapangan, bibit diputar sampai 180° secara bertahap untuk memutus perakaran yang menembus tanah. Pemutaran harus dilakukan hati hati jangan merusak polybag.

- Pengangkutan dan penurunan bibit di lapangan harus dilakukan dengan hati hati tidak diperbolehkan melakukan tindakan beberapa hal:

a. muatan tidak diperbolehkan dillakukan bertumpuk.

b. dibanting.

c. bibit diturunkan secara kasar.

11. Perlakuan Bibit Lewat Umur ( >15 bulan di pembibitan utama)
Pemindahan bibit kelapangan terjadi penundaan disebabkan oleh beberapa faktor maka harus diberikan perlakuan khusus.