Preventive Maintenance Alat Berat-Banten

 https://maspeman99.blogspot.com/2021/08/preventive-maintenance-alat-berat-banten.html

Melakukan perawatan pada unit yang bertujuan agar mencegah maupun menghilangkan adanya masalah atau kerusakan pada unit tersebut. Preentive maintenance di buat dengan tidak harus menunggu terjadinya tanda kerusakan maupun rusak. 

Dalam hal ini, preventive maintenance dapat di bagi menjadi 3 bagian: 

1. Periodic Maintenance.

2. Schedule Overhaul.

3. Kondisi mendasar dari pemeliharaan.

Berikut mengenai penjelasan dari pembagiannya:

1. Periodic maintenance

Yakni pengerjaan service yang di buat pada unit maupun peralatan bekerja dengan jumlah jam kerja maupun operasi unit tersebut. Total jam kerja ini di sesuaikan dengan laporan harian jam operasi (service meter = Hm) pada unit tersebut.
Periodik maintenance mencakup:

* Periodic inspection
Inspeksi berkala maupun inspeksi harian ketika unit belum beroperasi juga pada pengecekan mingguan, hal tersebut di laksanakan agar mengetahui kondisi mesin tersebut masih aman atau layak di operasikan. Saat melakukan periodik inspeksi khusus pada perawatan harian (daily maintenance), dapat di pakai mengacu pada beberapa parameter seperti:

- Daily form/check sheet: Form yang di pakai untuk mencatat hasil operasi dari setiap unit yang beroperasi dalam satu hari.

- Log sheet: hampir mirip daily form bedanya laporan kerja operator termasuk permasalahan pada unitnya dalam sehari kerja.

* Periodic service
Pemeliharaan yang rutin sangat perlu supaya menjamin alat tersebut aman dijalankan tanpa terjadi kerusakan di tempat kerja juga untuk memperpanjang masa pakai unit. Waktu serta biaya yang di keluarkan untuk menjalankan periodik service yang di ubah untuk memperpanjang umur alat juga akan mengurangi biaya perawatannya. Ini bisa di lihat dari total jam kerja yang di hasilkan pada laporan kerja operator yang bisa di bandingkan dengan angka service meternya.

Pada daerah kerja alat berat ketika operasinya berat, sehingga jadwal periodic service dapat di persingkat, tidak perlu mengikuti jadwal service yang di rencanakan. Untuk itu bisa di lakukan untuk menghindari adanya kerusakan yang berlangsung saat pelaksanaan tertentu berdasarkan jam kerjanya.

Misalnya pada sebuah truk Ps 250 jika mesin baru harus di perlakukan secara khusus, pada beberapa komponen harus di lakukan penggatian meskipun usia pakai belum mendekati waktu penggantiannya.
Dengan cara seperti itu akan membuat biaya agak besar, namun pada unit baru perlu perhatian khusus pada pengoperasian di 100 jam pertama, untuk menormalkan pada komponen yang bergerak pada mesin tersebut. 

Mesin baru yang di operasikan harus berhati - hati termasuk pada beberapa penjelasan berikut:
* Sesudah mesin running, biarkan idle sekitar lima menit untuk memanaskan sebelum beroperasi.

* Tidak boleh langsung menjalankan unit pada putaran tinggi.

* Tidak boleh menjalankan unit dengan kecepatn tiba - tiba, juga mengerem tiba - tiba maupun membelokkan dengan tajam jika dirasa tidak perlu.

* Pada saat pengoperasian di 250 jam pertama, oli serta saringan filter harus diganti semua dengan yang baru.

* Harus di ingat agar merawat dan memeriksa dengan berkala sesuai petunjuk pabrikannya.

* Selalu memakai minyak pelumas dan bahan bakar yang telah di anjurkan pabrikannya.

2. Schedule Overhaul

Tipe dari pemeliharaan yang dilaksanakan pada interval tertentu berdasarkan standart overhoule pada setiap komponennya. Jadwal overhoule di kerjakan guna merekondisi mesin kembali jadi standart atau standard factory. Jarak waktu yang di lakukan berpengaruh pada keadaan pada jenis misalnya keadaan daerah operasi, periodic service, kemampuan operator dan lainnya.

Overhaul di kerjakan sesuai jadwal tanpa harus menunggu komponen yang akan di ganti tersebut terlebih dulu rusak. Pada pelaksanaannya ada bisa terjadi jadwal oeverhaul di majukan atau di undur dari rencana yang di lakukan. Seperti mesin yang di laksanakan overhaul saat Hm mencapai 12.000 bisa di percepat ataupun di undur ke Hm 14.000 bila di analisa mesin tersebut masih bagus untuk di operasikan.

Jenis - jenis dari overhaul:
• Engine overhaul

• Transmission overhaul

• Final drive overhaul

• General overhaul dll.

3. Kondisi mendasar dari pemeliharaan

Yaitu macam pemeliharaan dengan maksud untuk menstandarkan kembali kemampuan dari alat tersebut, dengan melaksanakan perawatan pada service, seperti perawatan berkala berdasarkan Hm servicenya, ini harus melihat melalui beberapa pemeliharaan seperti:

* Tanpa istruksi yang spesifik, buat pemeliharaan pada mesin saat mati, dalam melaksanakan pekerjaan saat mesin hidup di lakukan dengan dua orang. Yaitu seorang operator yang standbay di cabin dan lainnya melaksanakan pekerjaan pemeliharaan. Keduanya harus melakukan komunikasi yang baik untuk menghindari kecelakaan kerja.

* Dengan menggantungkan pad lock agar mencegah orang lain untuk mengoperasikan mesin tersebut.

* Membuang oli dengan suhu panas tertentu atau mesin benar - benar dingin.

* Sebelum membuka tutup air radiator, perhatikan mesin, jika mesin masih panas terlebih dahulu release untuk membuang tekanan di dalam radiator tersebut.

* Jangan membuang oli pada penutup atau pembuangan oli jika mesin masih terlalu panas.

* Sesudah mengganti oli, ganti filter, pembersihan dan bleeding udara jika perlu.

* Pada saat melakukan pengisian oli pada tutup dengan saringan kawat, tidak disarankan membuka saringan tersebut saat mengisi oli.

* Pelumasan oli tidak boleh lebih maupun kurang, harus sesuai di level antara high dan low pada ukuran oli tersebut.

* Saat melakukan greasing, semua grease di pastikan masuk dan menggantikan grease yang di dalamnya.

* Saat melakukan penggantian oli lakukan pemeriksaan pada oli, plug oli penutup, filter untuk menganalisa geram atau serbuk yang melekat.

* Saat melepas bagian yang memiliki oring, bersihkan dudukannya kemudian ganti pakai oring baru.

Adapun mengenai peringatan pada keselamatan kerja ketika melakukan pemeliharaan atau service:

* Memakai helm, sepatu safety, kacamata safety, sarung tangan safety.

* Bila pemeliharaan memerlukan lebih dari satu orang, terlebih dahulu lakukan komunikasi untuk keselamatan dan mencegah dari kecelakaan kerja.

* Mencegah orang yang tidak berkepentingan untuk dekat pada unit yang di inspeksi.

* Memakai speartpart sesuai rekomendasi pabrikan.

* Menggunakan oli, grease, coolant yang di sarankan pabrikan.

* Menggunakan oli yang steril, maupun pelumas serta peralatan saat pengisian.

* Cek dan ganti oli di daerah yang tidak berdebu, agar tidak terkontaminasi.

Hal-hal yang di perhatikan sebelum melaksanakan maintenance:
* Memarkir unit di tempat yang rata, dan mengaktifkan parking brake.

* Jika di kerjakan pada ruangan tertutup supaya memperhatikan ventilasi udara.

* Mencuci alat tersebut terlebih dahulu, khusus pada daerah mesih dan penutup oli, untuk menghidari kontaminasi.

Manfaat pemeliharaan atau service:
Secara garis besar bisa di artikan sebagai bentuk usaha perbaikan yang di lalukan untuk menjaga keadaan dan kemampuan mesin tersebut selalu bagus seperti unit baru dengan mengeluarkan biaya yang ringan.

Dalam menjaga keadaan unit baik dan kemampuan bagus dari unit tidak menurun, ini merupakan baik tidaknya melakukan maintenance unit. Dengan memperlakukan alat melalui perawatan yang selalu terjadwal dengan kontinyu akan membuat alat tersebut mengalami sedikit down timenya.

Hal ini bisa di lihat berhasil dari kemampuan mengadakan pemeliharaan, perawatan yang bagus dengan menghasilkan jam kerusakan alat yang rendah. Dengan memahami dasar perawatan dengan baik dan efisien, maka akan puas melihat performa yang baik dari alat tersebut dengan pengelolaan yang benar. 

Yaitu melakukan preventive maintenance dengan baik, akan menghasilkan 3 manfaat yaitu:
• Mengurangi kerusakan unit.

• Biaya operasi akan lebih hemat. 

• Kemampuan alat-alat terjamin dengan baik.

Mengurangi kerusakan unit    
Bila kerja alat sangat berat, maka preventive maintenancenya harus di perhatikan dan ditingkatkan.

Biaya operasi akan lebih hemat (hemat cost)
Cost yang rendah untuk melakukan biaya preventive maintenance, sehingga akan mengefisiensikan penggunaan pemakaian bahan bakar dan meningkatkan kemampuan dari alat tersebut.

Kemampuan alat-alat terjamin dengan baik.
Bila unit operasional tidak bagus, akan menambah jam operasi disebabkan berkurangnya kemampuan alat. Sehingga membuat alat akan terus bekerja dengan tidak mau membuang waktu untuk mencapai target produksi. 

Sehingga membuat kurang baik pada perlakuan alat tidak terkontrol lagi, hanya dengan menjaga alat seaman mungkin akan mendapatkan keadaan performa yang bagus.