Penjelasan Tentang Thresher (Bantingan) Pada Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (Pks)

https://www.smaspeman99.com/2022/04/penjelasan-tentang-thresher-bantingan.html

Lori-lori yang berisi buah dari hasil perebusan ditarik keluar menggunakan capstand, untuk mengeluarkan buah yang sudah direbus dari lori digunakan tippler yaitu dengan cara membalik lori. Lori yang berisi buah yang sudah direbus dimasukkan ke tippler kemudian buah ditumpahkan, waktu yang diperlukan untuk perlakuan ini ±8 menit. Buah yang ditumpahkan sebagian besar telah lepas dari janjangnya.

Tandan buah segar (Tbs) yang sudah disterilisasi atau direbus dilakukan pengolahan lanjut pada stasiun threshing untuk memisahkan antara brondolan atau buah dari janjangan atau bunch dengan cara bantingan yang berulang di dalam drum thresher yang berputar. Keberhasilan prosess dari stasiun threshing sangat dipengaruhi dari keberhasilan sterilisasi pada stasiun sterilizer.  

Thresher adalah mesin yang menyerupai drum besar yang berputar dimana terdapat kisi-kisi yang berlubang. Thresher dipergunakan untuk membanting buah dengan cara memutar buah yang masih ada pada janjang dan buah yang telah lepas setelah proses perebusan, kemudian buah yang sudah lepas dari janjangnya akan masuk melalui kisi-kisi pada thresher.  Prinsip kerja drum yaitu gaya sentrifugal dari putaran drum, tandan yang masuk akan melekat pada dinding drum yang sedang berputar, kemudian akan jatuh karena gaya gravitasi.

Adapun sistem pada stasiun threshing dapat sebagai berikut:

* Lori yang berisi buah hasil perebusan masuk ke tippler dan di alirkan ke dalam threser dan akan terpisah antara buah dan janjagan kosong.

* Brondolan di alirkan ke bottom fruit conveyor dan masuk ke bottom cros conveyor dan diteruskan ke fruit elevator.

* Sedangkan jangkos atau janjangan kosong masuk ke horizontal conveyor menuju inclined conveyor menuju distributing conveyor. Juga ada sebagian pabrik yang memiliki recycle conveyor dan memproses jangkos tersebut untuk mengambil sisa minyak yang terbuang kembali.

Kecepatan putaran thresher yaitu 23-25 rpm. Setelah dilakukan pembantingan, berondolan yang sudah lepas dari janjangnya didistribusikan oleh under thrasher conveyor menuju fruit distributing conveyor dan janjang kosong dialirkan melalui empty bunch conveyor.

Pada proses ini terkadang masih ada buah yang tertinggal pada janjangannya. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti:

* Adanya buah sakit dari kebun.

* Waktu perebusan yang terlalu singkat.

* Proses bantingan tidak sesuai.

* Adanya buah mentah dari kebun.

* Sifat dari buah itu sendiri atau jenis buah sawit tersebut serta tingkat kematangan buah.

Jika hal tersebut sering terjadi maka akan mengakibatkan oil losses atau kehilangan minyak yang cukup tinggi.                                      

Kerugian didalam proses pemipilan atau di threser

Kerugian yang dimaksud bisa terjadi karena disebabkan oleh:

* Langsung oleh threser.

* Tidak langsung oleh threser.

Hal ini dapat dibedakan sebagai berikut:

* Kerugian minyak yang terserap oleh tandan kosong

* Kerugian minyak didalam buah yang tidak terlepas atau terpisah maupun yang masih tertinggal didalam tandan.

Faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kerugian ini yakni:    

* Kriteria panen serta mutu buah yang diterima.

* Metode perebusan yang dilakukan.

* Model atau jenis trheser yang dipergunakan.