SOP Mesin Pembangkit Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit

 https://www.smaspeman99.com/2022/06/sop-mesin-pembangkit-listrik-pada.html

1. Turbin generator

* Persiapan menjalankan turbin uap
 
- Bersihkan unit mesin dan area unit mesin (setiap hari).

- Pastikan alat pengaman dan perangkat kerja berfungsi dengan baik.

- Perhatikan tekanan Steam atau uap yang tersedia cukup.

- Periksa kondisi dan volume olie pelumas gear box turbin dan gearbox unit governor (oli turbo T-68).

- Perhatikan kebocoran-kebocoran yang ada pada instalasi pelumas.

- Membuka katup bypass pembuangan condensate steam separator juga turbin.

- Buka make up valve steam ke BPV dgn tek BPV < 3 bar.

- Membuka katup aliran uap sisa atau exhaust valve di BPV untuk pemanasan turbin.

- Membuka katup air pendingin turbin atau cooling water valve .

* Menjalankan Turbin Uap    
 
- Melakukan pemompaan pelumas atau oli tubin serta pastikan tekanan normal.

- Tarik handle trip, pastikan berfungsi normal.

- Putar load limit switch governor pd skala 2-3 dan dorong governor lever perlahan utk memastikan governor valve telah terbuka sedikit.

- Buka katup utama aliran uap atau steam ke turbin secara perlahan dengan tetap memperhatikan getaran ( vibrasi ).

- Putar load limit switch hingga skala 10 ( governur valve terbuka penuh ).

- Setting governor hingga putaran turbin 5000 rpm dan putaran alternator 1500 rpm.

- Chek kembali level oli ( min ¼ saat operasi ), kebocoran, temperature, kemudian tutup semua valve by pass condensate.

- Bila tidak ada hal yang meragukan, hubungkan switch alternator.

- Perhatikan keseimbangan tegangan (380 Volt) setiap phase R-S-T perbedaan tegangan antara phase maks 1 % dan frekwensi 50 Hz.

- Turbin siap dibebani.

- Sebelum melakukan sinkronisasi dengan genset lainnya, perhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi yakni: tegangan kerja masing-masing pembangkit harus sama (380 V), frekuensi masing-masing pembangkit harus sama (50 Hz), urutan phase masing-masing pembangkit harus sama. 

* Pengawasan selama operasi
 
- Memperhatikan beban operasi agar tidak melebihi 90% dari beban maksimal.

- Awasi fluktuasi tekanan uap kerja.

- Segera lakukan sinkronisasi dengan diesel genset untuk membantu jika tekanan uap kerja turbine turun dibawah 17 kg/cm² pada beban maksimal (88% kapasitas nominal pembangkit).

- Memperhatikan frekuensi turbine tetap pada frekuensi normal (50 Hz).

- Melakukan pembuangan air condensate pada periode tertentu dengan tetap memperhatikan tekanan uap kerja turbin.

-Memperhatikan indikator tekanan pelumas turbin serta temperatur speed reducer untuk memastikan seluruh sistem kerja turbin beroperasasi secara baik.

- Perhatikan kebocoran-kebocoran pada instalasi sistem pelumas dan uap atau steam.

- Melakukan pencatatan semua parameter di logsheet kerja turbin setiap jam atau pada saat adanya ketidak normalan.   
 
* Menghentikan operasi trubine uap
 
- Perhatikan beban pengolahan melalui ampere beban setiap MCC (motor control center) dan PDB (panel distribution board) yang ada pada panel utama.

- Putuskan hubungan beban secara bertahap untuk setiap stasiun  pengolahan melalui circuit breaker (pemutus daya) dengan    memperhatikan kondisi pengolahan (pemutusan beban selalu dimulai dari stasiun terdepan, loading ramp, dan seterusnya).

- Memperhatikan frekwensi kerja turbin, tetap awasi supaya tidak terjadi over speed sehubungan dengan pemutusan beban. Jangan lakukan pemutusan beban secara serentak untuk seluruh stasiun, sebab hal ini akan berpengaruh terhadap putaran kerja turbine (over speed).

- Operasikan diesel genset terhadap Turbine dgn sinkron (pararel).

- Setelah seluruh beban diputus dengan membuka circuit breaker untuk masing-masing MCC dan PDB, putuskan hubungan supply turbin genset ke panel utama melalui armature circuit breaker (ACB) turbin.

- Turunkan putaran turbin dengan memutar speed setting governor dan putar load limit switch hingga skala 0.

- Lepas switch operasi alternator turbine (alternator off).

- Buka katup-katup by pass pembuangan air kondensat dan tutup secara perlahan katup utama masukkan Steam ke turbine sampai tertutup dengan sempurna.

- Mematikan pompa oli dan tutup valve air pendingin.

- Tutup Katup exhaust turbin ke back pressure vessel.

* Perawatan turbin uap
 
- Jaga kerbersihan lingkungan kerja turbine genset.

- Perhatikan kebocoran instalasi pipa-pipa pembuangan air kondensat, karena hal ini dapat mengkibatkan naiknya tingkat kelembaban ruang kerja Turbine dan sangat mempengaruhi kelangsungan kerja generator atau alternator.

- Udara lembab serta debu bisa masuk kedalam generator melalui hisapan ventilator udara dan melewati celah stator maupun celah udara atau air gap antara rotor dan stator serta exciter. Untuk perlu dilakukan pembersihan terhadap bagian tersebut dengan memakai kompresor.

- Sangat diperlukan pengamatan terhadap kondisi bearing generator, terutama pelumasan bearing, gunakan grease yang di rekomendasikan atau persamaannya.

- Melakukan pengujian terhadap tahanan isolasi kumparan generator serta instalasi jaringan supply dengan memakai meger-tester minimal 1 x 6 bulan guna mengetahui kondisi tahanan isolasi tersebut.

- Sebelum melakukan pengujian dengan memakai meger tester, terlebih dahulu buka hubungan ke Avr sebab tegangan kerja meger tester yang mencapai 1000 V bisa merusak komponen Avr.

- Disaat 500 jam lakukan pekerjaan sebagai berikut:

a. Bersihkan oli filter.

b. Periksa keadaan minyak pelumas.

Sebaiknya dikeluarkan sedikit (0.5-1ltr) untuk membuang endapan air. Jika ternyata minyak pelumas banyak mengandung air, tidak boleh menjalankan turbin sebelum diketahui secara pasti penyebabnya.

c. Memeriksa alat-alat keamanan serta dicoba fungsinya secara berkala.

Setiap 10.000 jam lakukan pekerjaan sebagai berikut: buka gearbox casing dan periksa metalan atau bearing, buka dan periksa semua peralatan pengaman.      

2. Diesel generator    

* Menjalankan diesel generating set.
 
- Perhatikan persediaan atau cadangan BBM solar.

- Periksa hubungan accu ( battery ) ke bagian starter motor.

- Pastikan circuit breaker dalam posisi terbuka (Off) dari hubungan ke panel utama.

- Memastikan minyak pelumas dalam keadaan cukup serta baik.

- Tidak boleh mengoperasikan mesin dengan batas oli dibawah tanda L atau low, tambah bila perlu sampai batas H atau high.

- Memeriksa jadwal perawatan rutin seperti penggantian oli pelumas mesin, oil filter, fuel filter, water filter juga air filter.

- Periksa kondisi dan posisi air pendingin (radiator), tambah jika perlu.

- Pastikan switch pengatur putaran mesin pada posisi idle (putaran rendah).

- Lakukan start mesin.

- Jangan men-start mesin lebih dari 30 detik secara terus menerus, karena hal ini dapat merusak motor starter dan accu.

- Bila mesin tidak mau hidup dalam 30 detik pertama, tunggu 2-3 menit sebelum mengulangi start lagi.

- Setelah mesin hidup, biarkan mesin beroperasi dalam putaran rendah untuk beberapa saat (2-3 menit), guna membentuk lapisan oli antara as dan bearing dan antara piston dengan dinding silinder.

- Memindahkan switch pengatur dari posisi idle ke posisi run ataupun melalui governor.

- Perhatikan indicator voltage, frekwensi, tekanan oli, temperaur air pendingin dan lainnya dalam kondisi normal.

- Menghubungkan ke panel utama serta mengatur kembali tegangan, frekwensi sesuai standar untuk kemudian siap dibebani secara bertahap.

* Pengoperasian genset baru atau baru direkondisi
 
Pada 100 jam pertama, sebaiknya perlakuan terhadap mesin yaitu sebagai berikut:

- Operasikan mesin dengan beban 75% dari beban maksimal.

- Tidak boleh menjalankan mesin terlalu lama pada putaran idle ataupun pada beban maksimal selama lebih dari 5 menit.

- Perhatikan instrument selama mesin dioperasikan, jika suhu minyak pelumas mencapai 120ÂșC atau suhu pendingin melebihi 91°C, maka turunkan beban mesin segera.

-Menambahkan beban mesin secara bertahap serta teratur bila kondisi mesin sudah kembali normal.

* Menghentikan operasi diesel generating set
 
- Biasanya pada Pks terdapat 2 atau 3  unit genset yg berfungsi utk membackup pengolahan dan untuk penerangan area pabrik lainnya.

- Sebelum genset utama di off kan hidupkan genset domestic dan on kan MCCB pada mesin genset. 

- Sesudah semua mesin pabrik di matikan, selanjutnya mematikan MCCB out going dan off kan MCCB incoming genset utama.

- On kan MCCB incoming genset domestic ( pada saat peralihan tersebut sesaat lampu penerangan akan mati ).

- Off kan netral switch  dan MCCB genset utama.
 
- Turunkan putaran mesin hingga frekwensi 45 Hz dan biarkan mesin pada putaran rendah tersebut selama 3-5 menit.
 
- Mematikan mesin, tutup valve inlet bahan bakar.
 
- Bersihkan areal sekitar mesin genset.
 
- Gunakan alat pelindung diri seperti masker, ear plug, sarung tangan dan sebagainya.