Prosedur Latihan Stop Total Dalam Keadaan Darurat Pada Boiler PKS-part 2

 https://www.smaspeman99.com/2022/12/prosedur-latihan-stop-total-dalam.html

Staff pabrik dan personil boiler harus dilatih dan disiapkan untuk kejadian tak terduga dari keadaan darurat, seperti pada kondisi low water. Oleh sebab itu, latihan Stop Total Boiler Dalam Keadaan Darurat harus dilakukan pada personil boiler.

1. Frekuensi
a. Latihan Stop Total Boiler Dalam Keadaan Darurat harus dilakukan minimum sekali dalam 3 bulan.

b. Latihan keadaan darurat untuk masing-masing shift harus dilakukan dan dilaksanakan secara terpisah.

2. Personil yang Terlibat
Personil yang dilibatkan dalam Latihan Stop Total Boiler Dalam Keadaan Darurat adalah: Production Controller, Manager, Askep, semua Asisten, Operator Boiler dan Pembantu, Operator Kamar Mesin dan Pembantu.

3.Tugas dan Tanggung Jawab
Operator kelas 1 harus berperan sebagai koordinator tugas-tugas semua operator/pembantu dalam Stop Total Boiler Dalam Keadaan Darurat (Kondisi Low Water) di Boiler.

Setiap operator boiler/pembantu pada masing-masing shift harus mempunyai tugas di dalam latihan keadaan darurat sehingga masing-masing personil akan mengetahui tugas/tanggung jawab di dalam keadaan darurat.

a. Pemeriksaan air di gauge glass dan pengujian gauge glass dalam keadaan darurat.
i.  Menugaskan operator in-charge dari masing-masing shift untuk tugas ini, dengan satu orang sebagai cadangan apabila operator yang ditugaskan tidak hadir.

ii. Setelah pengujian gauge glass dalam keadaan darurat oleh operator in-charge dan ditemukan tidak ada air di dalam gelas, maka segera beritahu operator/pembantu yang bertugas di panel listrik untuk menghentikan pompa air umpan boiler dan menutup isolating valve  pada modulating control valve.

b. Tutup/matikan feed water stop valve/check valve dan main steam stop valve
i. Operator in-charge harus menutup feed water stop valve/feed check valve yang berada di steam drum.

ii. Karena operator in-charge berada di area steam drum, maka dia harus menutup penuh main steam stop valve. (Kunci F {pembuka main steam stop valve} harus tersedia 1 buah di masing-masing boiler, dan dekat dengan main steam stop valve).

c. Menghentikan pompa air umpan boiler dan menutup isolating valve air umpan
i.  Menugaskan Operator kedua atau seorang pembantu dari masing-masing shift untuk menghentikan pompa air umpan dan menutup isolating valve pada modulating control valve. Seseorang harus ditugaskan sebagai cadangan pengganti operator kedua.

ii. Ketika operator kedua mendapat panggilan dari operator in-charge, maka dia harus segera mematikan pompa air umpan boiler dan semua fan boiler tersebut. Pada saat yang bersamaan operator tersebut juga harus memberitahukan kepada pembantu untuk menarik keluar api dari dapur boiler.

iii. Operator kedua harus segera menutup isolating valve pada modulating control valve. Dia juga harus memeriksa bypass valve pada modulating control valve sudah tertutup. Semua isolating valve air umpan pada boiler yang bermasalah tersebut, harus digembok.

iv. Dia juga harus memeriksa isolating valve pada interconnecting pipe pompa air umpan tertutup penuh dan digembok.

d. Penarikan keluar bahan pembakaran dari dapur boiler
i. Menugaskan Pembantu pada boiler tersebut dan operator/pembantu dari boiler yang lain, melakukan penarikan keluar bahan pembakaran dari dapur boiler. (Catatan bahwa paling sedikit 2 personil, Operator dan/atau pembantu harus berada di boiler lainnya dan mematikan boiler  jika diperlukan).

ii. Apabila pembantu dan operator, mendapat panggilan dari operator kedua, maka dia harus segera menarik keluar bahan pembakaran dari boiler ini.
 
e. Pencegahan safety valve menyembur
i. Menugaskan operator in-charge untuk tugas pencegahan safety valve menyembur (blowing), setelah bahan pembakaran ditarik keluar dari dapur boiler.

ii. Operator in-charge ini harus memastikan bahwa pintu dapur boiler dan damper ID fan tetap dibuka untuk mendinginkan dapur, sehingga mencegah kenaikan tekanan steam boiler.

f. Peran Asisten Proses
i.  Asisten Proses ditugaskan berperan sebagai koordinator tugas-tugas semua operator/pembantu dalam latihan Stop Total Boiler Dalam Keadaan Darurat.

ii. Dia juga harus memastikan bahwa semua langkah-langkah stop total  telah sesuai prosedur.

1. Pecatatan Pelatihan

a. Buku Catatan
i. Buku catatan harus ada untuk mencatat semua kegiatan pelatihan yang berhubungan dengan Power House (boiler house dan engine room).

ii. Buku catatan harus disimpan di ruang Manager dan harus tersedia setiap saat ketika diperlukan untuk pemeriksaan.

b. Pencatatan
Informasi pelatihan harus dicatat sebagai berikut:

i. Tanggal dan tempat pelaksanaan pelatihan

ii. Nama trainer

iii. Nama dan posisi para peserta pelatihan.
Contoh : Wahid – Operator in-charge, shift 1

iv. Garis besar materi yang diberikan
Contoh: Pelatihan pengujian Gauge Glass - Pengujian rutin normal dan pengujian dalam keadaan darurat.

Catatan : Pelatihan harus dihadiri oleh Manager.

c. Penandatanganan buku catatan
i. Pada saat selesai pelatihan, semua peserta pelatihan harus menandatangani buku catatan sebagai pernyataan pernah mengikuti pelatihan yang diadakan.

ii. Buku catatan harus diperiksa oleh Manager dan PC setiap bulan.

iii.VPM, pada saat kunjungan ke pabrik, harus menanyakan, memeriksa dan menandatangani buku catatan.