Prosedur Penyimpanan Boiler Yang Tidak Beroperasi Pada Boiler Pks - Part 3

 https://www.smaspeman99.com/2022/12/prosedur-penyimpanan-boiler-yang-tidak.html

1. Metode Wet Storage

a. Metode Wet Storage dapat diaplikasikan apabila boiler stop total dan didiamkan kurang dari satu bulan.

b. Setelah stop total, pendinginan dan pengosongan (draining) boiler:

i. Bersihkan fireside untuk menghilangkan abu/jelaga yang melekat pada pipa-pipa dan permukaan drum bagian luar.

ii. Bersihkan waterside untuk menghilangkan endapan dan hilangkan kerak yang terdapat pada bagian dalam drum dan header. Apabila memungkinkan, bilas pipa-pipa dengan air.

c. Setelah Pembersihan Fireside dan Waterside

Pilihan 1 (apabila individual bahan kimia boiler tersedia)

i. Isi boiler dengan air de-aerated sampai air meluap dari air vent. (catatan: biarkan air vent valve terbuka pada saat pengisian air de-aerated  ke dalam boiler).

ii. Jalankan chemical dosing pump bersamaan dengan pompa umpan boiler, untuk memasukkan bahan kimia (caustic soda dan sodium sulfite) ke dalam air de-aerated. (catatan: konsultasikan dengan vendor boiler water treatment atas konsentrasi setiap bahan kimia yang dicampur di dalam tangki dosing).

iii. Pertahankan air boiler dengan: (i) total alkalinity diatas 400 ppm, (ii) pH antara 10,5 sampai 11,5, dan (iii) residu sulfite minimal 60 ppm.

iv. Tutup air vent valve setelah air meluap. Periksa dan pastikan bahwa semua valve/lubang pada boiler ditutup.

v. Uji air boiler dengan interval mingguan. Apabila diperlukan penambahan caustic soda dan sodium sulfite untuk mempertahankan konsentrasi sesuai rekomendasi, maka:

- Turunkan level air boiler ke level normal.

- Tambahkan bahan kimia sesuai kebutuhan ke dalam boiler.

- Panaskan boiler pada api yang kecil untuk mensirkulasikan air di dalam boiler. (catatan: biarkan air vent valve terbuka untuk mengeluarkan gas-gas yang terlarut).

- Dinginkan boiler setelah sirkulasi air boiler.

- Isi boiler dengan air de-aerated sampai air meluap dari air vent. Tutup air vent valve dan lubang lain pada boiler.

Pilihan 2 (jika individual dosing bahan kimia boiler tidak tersedia).

 i. Isi boiler dengan air de-aerated  sampai level normal.

ii. Tambahkan bahan kimia sesuai kebutuhan ke dalam boiler (dari hasil konsultasi dengan vendor boiler water treatment). Pertahankan air boiler dengan: (i) total alkalinity diatas 400 ppm, (ii) pH antara 10,5 sampai 11,5, dan (iii) residu sulfite minimal 60 ppm.

iii. Panaskan boiler pada api yang kecil untuk mensirkulasikan air di dalam boiler. (catatan: biarkan air vent valve terbuka untuk mengeluarkan gas-gas yang terlarut).

iv. Dinginkan boiler setelah sirkulasi air boiler.

v. Isi boiler dengan air de-aerated sampai air meluap dari air vent. Tutup air vent valve dan lubang lain pada boiler.

vi. Uji air boiler dengan interval mingguan. Jika diperlukan penambahan caustic soda dan sodium sulfite untuk mempertahankan konsentrasi sesuai rekomendasi, maka turunkan level air boiler sampai level normal dan lanjutkan ke langkah (ii) sampai (v) pada prosedur pilihan 2.

2. Dry Storage

a. Metode dry storage dapat digunakan ketika boiler stop total dan didiamkan lebih dari satu bulan.

b. Setelah stop total, pendinginan dan pengosongan boiler:

i. Bersihkan fireside untuk menghilangkan abu/jelaga yang menempel pada pipa-pipa dan permukaan drum bagian luar.

ii. Bersihkan water side untuk menghilangkan endapan dan bersihkan kerak yang melekat pada bagian dalam drum dan header. Apabila memungkinkan, bilas pipa dengan air. Keluarkan sisa air di dalam drum dan header dengan pengepelan menggunakan kain.

c. Setelah pembersihan fireside dan waterside:

i. Nyalakan api yang kecil untuk mengeringkan permukaan bagian dalam boiler.

ii. Setelah permukaan bagian dalam kering, letakkan bahan penyerap kadar air, seperti quicklime atau silica gel di dalam wadah, di dalam steam drum, mud drum dan bila memungkinkan di dalam header. Konsultasikan ke vendor bahan kimia boiler water treatment jumlah quicklime atau silica gel yang ditempatkan di dalam boiler.

iii. Setelah menempatkan bahan penyerap kadar air di dalam boiler, tutup semua man-hole, hand-hole dan semua valve/lubang pada boiler. Perlu Blank off main steam valve dan koneksitas air umpan di boiler.

iv. Ganti bahan penyerap kadar air setiap 3 bulan.

v. Gunakan pemanas listrik pada fireside boiler untuk menjaga agar permukaan luar pipa dan drum kering. Alternatif lainnya, setiap 2 hari sekali nyalakan api yang kecil di dalam dapur untuk menjaga permukaan bagian luar pipa dan drum hangat dan kering.

Lampiran 1

Pipa bocor
Dalam kasus pipa bocor sebesar lubang jarum yang disebabkan overheating pada pipa karena kerak, atau disebabkan localized corrosion (pitting) pada pipa, atau disebabkan pengikisan bagian luar pipa, tekanan steam boiler akan sulit untuk dipertahankan. Supply air umpan ke boiler terus menerus dan diatas normal untuk menjaga level air di dalam steam drum pada level normal.

Dalam hal ini, dimana tekanan steam boiler sulit untuk dipertahankan dan air umpan disuplai secara terus menerus diatas normal, periksa ash-pit, sisi samping dan bagian belakang boiler terhadap resapan air. Jika terlihat air menetes pada ash-pit atau meresap dari bagian bawah boiler, semua indikasi ini menunjukkan  adanya kebocoran pipa. Suara berdesis dapat terdengar.

Lampiran 2

Pipa Pecah
Istilah pipa pecah, digunakan untuk menggambarkan luas areal yang terbuka lebar dari pipa metal, dan menggambarkan parahnya pipa pecah di bandingkan pipa bocor.

Korosi eksternal dan/atau erosi akan menyebabkan penipisan bagian luar pipa. Korosi eksternal bersifat menyeluruh dan dapat menyebar luas. Pipa akan pecah ketika ketebalan pipa yang tersisa tidak cukup kuat menahan tekanan kerja normal boiler. Ada kemungkinan bahwa pengerakan yang parah pada area yang luas pada pipa, dan akibat dari over heating yang tinggi pada area yang luas tersebut,  dapat menyebabkan pipa pecah.

Dalam kejadian pipa pecah, steam dan air di boiler akan dikeluarkan melalui area yang pecah pada kecepatan sangat tinggi. Boiler akan sangat cepat ke level low water, kecepatannya sangat tergantung pada ukuran diameter steam drum, ukuran yang pecah dan tekanan awal steam.